SOLOPOS.COM - Tangkapan layar - Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Kominfo Prof Dr Widodo Muktiyo. (Antara-Muhammad Zulfikar)

Solopos.com, JAKARTA -- Menteri BUMN menetapkan Prof Dr Widodo Muktiyo sebagai Ketua Dewan Pengawas Perusahaan Umum Lembaga Kantor Berita Nasional atau LKBN Antara, Senin (15/6/2020). Widodo saat ini adalah Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo.

Pengangkatan Widodo berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri BUMN No SK-205/MBU/06/2020. SK itu tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Pengawas Perusahaan Umum LKBN Antara. Menteri BUMN Erick Thohir menjadi wakil pemerintah sebagai pemilik modal LKBN Antara.

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Ganjar Klaim Zona Merah Covid-19 di Jateng Tinggal 3 Daerah

Sebagai Ketua Dewan Pengawas Antara, Widodo Muktiyo didampingi tiga anggota dewas lainnya. Mereka adalah Widiarsi Agustina sebagai anggota Dewas, serta Mayong Suryo Laksono dan Monang Sinaga sebagai anggota Dewas Independen.

Bagi pria kelahiran Klaten 27 Februari 1964 itu LKBN Antara tentu bukanlah hal asing. Ini mengingat rekam jejaknya yang selalu bersentuhan dengan dunia komunikasi.

Syarat Berat Sekolah Dibuka Juli: Zona Hijau & Disetujui Seluruh Orang Tua

Jauh sebelum menjadi Ketua Dewan Pengawas Antara, Widodo Muktiyo merupakan Guru Besar Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo bidang Ilmu Komunikasi. Ia juga alumnus Ilmu Komunikasi FISIP UGM, Fakultas Ekonomi UII dan Alumnus OATS di Osaka Jepang.

Mengawali karier sebagai Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi UNS pada 2008, dia menjadi Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama pada 2015. Pada 1999, ia sempat merintis Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) di Solo. Pada 2001, di mendirikan Media Watch Surakarta (MWS).

Mendikbud Nadiem Makarim: Sekolah Cuma Boleh Dibuka di Zona Hijau

Beberapa buku pernah ditulisnya. Di antaranya Pengantar Ilmu Komunikasi (1992), Ekonomi Pembangunan (1994) dan Bagaimana Cara Menjual dan Membangun Citra (2004). Hal ini menjadi gambaran karya Widodo Muktiyo dalam perjalanan karier sebelum menjadi Ketua Dewan Pengawas Antara.

Pemilik hobi berkebun ini juga dikenal sebagai sosok yang memberikan pencerahan. Dia menginspirasi banyak orang, dan selalu membangun komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekitarnya.

Bintang Emon Diserang Buzzer, Novel Baswedan Kritik Pembela Kezaliman

Orkestrasi Media Pemerintah

Widodo yang menjabat Dirjen IKP sejak September 2019 ini, pernah mengatakan bahwa pemerintah merancang untuk mengoptimalkan orkestrasi komunikasi. Itu dilakukan melalui tiga media milik pemerintah untuk mengedukasi publik. Ini menjadi visinya sebelum menjabat Ketua Dewan Pengawas Antara.

"Pemerintah kita punya tiga instrumen besar yakni RRI, TVRI, dan LKBN ANTARA, ini yang saya kira harus kita optimalkan peran-peran untuk mengedukasi publik," ujar Widodo dalam seminar daring belum lama ini.

Banyak Laboratorium Libur, Jumlah Tes Spesimen Covid-19 Indonesia Anjlok

Menurutnya, orkestrasi komunikasi ketiga media tersebut sangat dibutuhkan pemerintah di masa pandemi Covid-19. Sebagai Ketua Dewan Pengawas Antara, Widodo Muktiyo berharap dengan orkestrasi komunikasi yang baik, ketiga media itu dapat memberikan informasi kredibel dan dipercaya.

Edukasi

Selain itu ketiga media pemerintah itu diharapkan memberikan satu channeling kepada seluruh masyarakat Indonesia. "Kita tahu bahwa kita ini mempunyai instrumen yang terpercaya, institusi yang kredibel," kata Widodo.

Tolak Rapid Test, Puluhan Warga Serang Mengamuk di Kantor Kelurahan

Dirjen IKP Kominfo itu menjelaskan bahwa kita saat ini berada di era tsunami informasi. Banyak sekali informasi di tengah digitalisasi yang berlangsung hari ini sehingga media perlu mengedukasi publik dengan benar.

Terdapat beberapa catatan yang dapat menjadi perhatian Widodo Muktiyo sebagai Ketua Dewan Pengawas Antara. Sebagai kantor berita negara, Antara sudah sejak lama menjadi humas bagi negara, termasuk menjadi BUMN bukanlah hal baru.

89 Gadis Wonogiri Ajukan Dispensasi Kawin, Kebanyakan Hamil Duluan

Dalam Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0, Antara dituntut berperan sebagai konsultan dan penyedia layanan terpadu komunikasi media (Integrated Media Communication Services). Oleh sebab itu, Antara dan Kominfo harus bersatu dan bersinergi. Dengan sinergi, peran Antara akan semakin kokoh dan dikenal oleh negara dan masyarakat Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya