SOLOPOS.COM - Salamah Wahyuni (JIBI/Solopos/Septhia Ryanthie)

Penatapan guru besar dilakukan Universitas Sebelas Maret (UNS) dalam sidang senat terbuka, Senin (25/5/2015).

Solopos.com, SOLO–Salamah Wahyuni dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dalam Sidang Senat Terbuka UNS yang digelar di auditorium kampus setempat, Selasa (26/5/2015). Wanita kelahiran Salatiga, 18 Januari 1950 ini menjadi Guru Besar ke-173 di UNS dan Guru Besar ke-10 di FEB.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Dalam jumpa wartawan yang digelar di Resto Ramayana, Senin (25/5/2015), Salamah menyampaikan pidatonya berjudul Strategi Fleksibilitas Organisasi Dalam Lingkungan Bisnis Yang Dinamis. Dia menyoroti tentang pentingnya strategi fleksibilitas bagi sebuah organisasi atau perusahaan dalam menghadapi ketatnya persaingan usaha dan pemenuhan kebutuhan pelanggan, seiring dengan lingkungan bisnis yang dinamis, turbulen, dan tidak pasti.

Menurutnya, setiap pengusaha yang ingin memenangkan persaingan, merebut pasar, dan menjaga loyalitas pelanggan, serta ingin survive atau bertahan, harus memperhatikan strategi fleksibilitas ini. Ada berbagai tipe fleksibilitas terhidang dengan pilihan sesuai karakteristik produk, fungsi, bidang, atau ampuran, di antaranya.

Dia memaparkan beberapa fenomena strategi fleksibilitas yang terjadi sampai saat ini. Jika kita bepergian ketika musim liburan, harga tiket dipastikan menjadi lebih mahal dibanding hari biasa. Saat itulah produsen menyesuaikan harga dengan permintaan.

“Strategi fleksibilitas volume digunakan dalam kondisi demikian dengan menentukan harga yang berbeda,” urainya.
Berkaitan dengan fleksibilitas pemenuhan permintaan yang semakin banyak dan bervariasi, muncul berbagai produk baru serba guna yang dulu keberadaan dan kuantitasnya sangat bergantung pada kekuasaan alam. Produk baru ini bisa diperbanyak sesuai kebutuhan, baik fungsi maupun jumlanya.

“Contoh sederhana, pembungkus makanan, yang dulu terbuat dari daun, sekarang bisa menggunakan plastik atau bahan lain dengan berbagai bentuk dan desain sesuai selera. Dalam hal jumlah, produk hasil olah pabrik ini tentu bisa diproduksi sebanyak permintaan, tidak tergantung pada musim atau alam. Strategi fleksibilitas campuran, yaitu produk, volume, dan fungsional, digunakan di sini,” paparnya.

Sementara terkait fleksibilitas fungsional, Salamah mengambil contoh perkembangan teknologi komunikasi dan informasi. Saat ini, orang-orang sudah dengan mudah berkomunikasi dengan berbagai alat komunikasi yang praktis dan canggih dengan berbagai fungsi dan menu yang kompleks. Menurut Salamah, pilihan tipe fleksibilitas yang tepat akan meningkatkan kinerja usaha.

“Sebagai contoh, bagi UMKM yang bergerak di bidang usaha mebel di Soloraya, perlu memperhatikan fleksibilitas numerikal eksternal atau subkontrak atau outsourcing, jika ingin meningkatkan penjualannya. Namun berbeda lagi dengan usaha di bidang perbankan, fleksiblitas yang berkaitan dengan kemudahan waktu, tempat transaksi, dan keamanan, menjadi faktor penting yang harus diutamakan,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya