SOLOPOS.COM - Gunung Slamet (ilustrasi/JIBI/dok)

Solopos.com, PURBALINGGA — Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menyiapkan posko pengungsian dan jalur evakuasi bagi warga yang bermukim di wilayah terdekat dari puncak Gunung Slamet guna mengantisipasi kemungkinan status gunung itu ditingkatkan. Maklum, Gunung Slamet semoat meletus dan mengeluarkan abu tebal pada Rabu (12/3/2014) pagi sekitar pukul 06.53 WIB.

Letusan tersebut berlangsung singkat, yakni selama tiga menit. Setelah itu tak terlihat ada aktivitas lanjutan gunung tertinggi di Jawa Tengah tersebut.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

“Saat ini, kami fokus dengan persiapan teknis serta berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk menyiapkan masker, obat-obatan, dan posko kesehatan. Jalur evakuasi juga sudah disiapkan oleh TNI dan tim SAR,” kata Sekretaris Daerah Purbalingga, Imam Subijakto saat memantau kesiapan tim siaga bencana, di Dukuh Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Rabu, seperti dilaporkan Antara.

Menurut dia, pihaknya akan terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Slamet melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) serta mengoordinasikan segala kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan aktivitas tersebut.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga menginventarisasi segala keperluan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, TNI, Polri, SAR, dan kesiapan warga.

“Walaupun statusnya baru Waspada (level II), saya mengimbau masyarakat tetap dalam kondisi waspada. Warga terdekat khususnya Dukuh Bambangan dan sekitarnya diminta tetap berhati-hati dalam aktivitasnya, karena sewaktu-waktu peningkatan status bisa saja terjadi,” katanya.

Oleh karena itu, dia meminta warga untuk tetap tenang serta beraktivitas seperti biasa dan anak-anak sekolah untuk semetara belum diliburkan. “Pokoknya masyarakat tidak usah panik, namun tetap meningkatkan kewaspadaan,” kata dia menegaskan.

Sementara itu, Komandan Komando Distrik Militer 0702/Purbalingga Letnan Kolonel Infanteri Agustinus Sinaga mengatakan bahwa pihaknya sudah menyiapkan jalur evakuasi guna mengantisipasi kemungkinan Gunung Slamet mengalami peningkatan status pada level yang mengancam keselamatan warga.

“TNI dan Pemkab Purbalingga sudah siap mengevakuasi warga ke berbagai titik. Titik evakuasi pertama adalah masjid-masjid terdekat, balai desa sampai dengan kecamatan. Apabila dirasa masih membahayakan, para pengungsi akan dievakuasi ke Stadion Goentoer Darjono dan GOR Mahesa Jenar Purbalingga yang ada di pusat kota,” katanya.

Dia juga meminta aparat untuk tidak segan-segan memberi peringatan kepada masyarakat untuk tidak mendekati zona berbahaya. “Jika ada warga yang nekat mendekati zona berbahaya, silakan ditindak dengan tegas,” katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto mengaku terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Slamet pasca statusnya ditingkatkan dari Normal (level I) menjadi Waspada (level II).  Selain itu, kata dia, pihaknya juga sudah menggerakkan jajarannya untuk mengantisipasi berbagai perkembangan yang mungkin terjadi serta berkomunikasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) maupun Badan Geologi.

“Saya memantau terus, baik melalui BPBD maupun langsung dengan Badan Geologi. Meskipun aktivitasnya (Gunung Slamet, red.) terus menurun, saya minta masyarakat tetap tenang, mudah-mudahan hanya begini saja dan tidak berlanjut,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya