SOLOPOS.COM - Pijar lontaran material vulkanis pada kawah Gunung Slamet terlihat dari Desa Melung, Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (26/4/2014) pagi. Pada Sabtu (24/4/2014) Pukul 00.00-06.00 WIB, pada gunung berapi ini tercatat 50 kali letusan, disertai asap kecokelatan dengan percikan material vulkanis sebanyak 42 kali, Ketinggian lontaran material vulkanis itu ditaksir mencapai 400 meter. Hingga kini status Gunung Slamet masih berada pada level waspada. (JIBI/Solopos/Antara/Idhad Zakaria)

Pijar lontaran material vulkanis pada kawah Gunung Slamet terlihat dari Desa Melung, Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (26/4/2014) pagi. Pada Sabtu (24/4) Pukul 00.00-06.00 WIB, pada gunung berapi ini tercatat 50 kali letusan, disertai asap kecokelatan dengan percikan material vulkanis sebanyak 42 kali, Ketinggian lontaran material vulkanis itu ditaksir mencapai 400 meter. Hingga kini status Gunung Slamet masih berada pada level waspada. (JIBI/Solopos/Antara/Idhad Zakaria)

Pijar lontaran material vulkanis pada kawah Gunung Slamet terlihat dari Desa Melung, Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (26/4/2014) pagi. (JIBI/Solopos/Antara/Idhad Zakaria)

Kanalsemarang.com, PURWOKERTO—Unit Pelaksana Teknis Lokawisata Baturraden, Kabupaten Banyumas menyiapkan 1.000 masker guna mengantisipasi kemungkinan terburuk yang terjadi pada gunung tertinggi di Jawa Tengah itu.

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

“Masker-masker tersebut telah didistribusikan ke seluruh wahana yang ada di Lokawisata Baturraden,” kata Kepala Tata Usaha Lokawisata Baturraden Kusmatoro, di Purwokerto, seperti dikutip Antara, Rabu (3/9/2014).

Dengan demikian, kata dia, jika terjadi sesuatu seperti hujan abu, masker tersebut siap dibagikan secara gratis kepada wisatawan yang berkunjung di Baturraden.

Menurut dia, pihaknya juga mewaspadai kemungkinan munculnya bau belerang di Pancuran Tiga maupun Sungai Gumawang yang membelah Lokawisata Baturraden.

“Kalau bau menyengat itu mulai muncul, kami akan sterilkan wilayah tersebut dari pengunjung,” katanya.

Kendati demikian, dia mengatakan hingga saat ini Lokawisata Baturraden masih aman untuk dikunjungi wisatawan karena lokasinya jauh dari radius bahaya Gunung Slamet.

Sementara itu, berdasarkan pengamatan yang dilakukan PVMBG pada hari Rabu (3/9), pukul 00.00-06.00 WIB, Gunung Slamet terhalang kabut namun saat terang teramati 48 kali sinar api setinggi 50-250 meter dan 16 kali semburan material/lava pijar setinggi 100-250 meter dari puncak serta terdengar dua kali suara dentuman dan 34 kali suara gemuruh, sedangkan dari sisi kegempaan terekam tremor menerus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya