SOLOPOS.COM - Gunung Sinabung (ilustrasi/JIBI/dok)

Gunung Sinabung naik status menjadi Awas sejak tadi malam.

Solopos,com, JAKARTA – Status Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, dinaikkan menjadi Awas.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Meningkatnya status Gunung Sinabung tersebut terjadi karena selama dua hari terakhir aktivitas Gunung Sinabung terus meningkat dengan tajam dan volume kubah lava juga meningkat jadi 3 juta meter kubik dan labil.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, ?kondisi Gunung Sinabung tersebut berpotensi menimbulkan guguran kubah yang diikuti awas panas guguran ke Selatan dan Tenggara sejauh 7 kilometer dari puncak kawah Gunung Sinabung.

“?Peningkatan status Awas Gunungapi Sinabung ini telah dilaporkan oleh Kepala Badan Geologi, Surono, kepada Kepala BNPB, Syamsul Maarif, pada Selasa [2/6/2015] pukul 23.00 WIB,” tutur Sutopo dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (3/6/2015).

Sutopo menjelaskan masyarakat yang ada di radius 7 kilometer di wilayah Selatan dan Tenggara, seperti Pasarpinter Gurukinayan-Simpang Sibintun atau Perjumaan Batukejan, Jembatan Lau Bunaken Tigapancur, Desa Tigapancur-Perjumaan Tigabogor Desa Pintubesi untuk segera dievakuasi ke tempat yang aman.

“Bila terjadi serangkaian awan panas guguran dan peningkatan ancaman bahaya yang lebih besar maka agar dilakukan penutupan jalur jalan: Jl. Raya Simpang-Gurukinayan-Simpang Sibitun-Jembatan Lau Bunaken Tigapancur – Ojolali – Tigapancur – Simpang Bagading dan Perjumaan Tigabogor,” kata dia.

Menurut Sutopo, sudah ada 7 desa dan 1 dusun yang direkomendasikan untuk direlokasi warganya yaitu Desa Sukameriah, Desa Berkerah, Desa Simacem, Desa Gurukinayan, Desa Kotatonggsa, Desa Berastepu, Desa Gamber dan Dusun Sibintun.

Selain itu, Kepala BNPB telah berkoordinasi dengan Bupati Karo agar memerintahkan Kepala BPBD Karo dibantu TNI, Polri dan unsur lain lain untuk mengantisipasi terkait kenaikan status Awas ini.

“Gunung Sinabung terus bergolak secara fluktuatif sejak meletus pada 15/9/2013 hingga sekarang. Status Awas pernah diberlakukan selama 23/11/2013 hingga 8/4/2014. Setelah itu status turun menjadi Siaga. Tidak diketahui sampai kapan erupsi Gunung Sinabung ini akan berhenti. Fenomena ini mirip dengan Gunung Unzen di Jepang yang erupsi berlangsung selama 5 tahun setelah 200 tahun tidak erupsi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya