SOLOPOS.COM - Gunung Sinabung (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, MEDAN – Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, kembali menyemburkan abu vulkanik setinggi 7.000 meter. Ribuan warga di kaki gunung terpaksa diungsikan untuk menghindari dampak letusan.

Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), melaporkan pada Minggu (3/11/2013) pukul 16.15 WIB Gunung Sinabung kembali meletus. Petugas TNI yang berada di Desa Bekerah yang berjarak 2 kilometer dari puncak kawah melaporkan letusan tersebut.
“Sebanyak 1.293 jiwa warga sekitar Gunungapi Sinabung telah melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman pasca letusan Gunungapi Sinabung pada Minggu dini hari tadi,” ungkapnya kepada Bisnis, Minggu (3/11/2013).
Dia menjelaskan para pengungsi tersebut berasal dari Desa Mardinding diungsikan ke Jambur di Kecamatan Tiga Dreket sebanyak 891 jiwa, dan pengungsi dari Desa Sukameriah ke Jambor GPKP Payung dan Masjid Payung sebanyak 402 jiwa.
BNPB memperkirakan jumlah pengungsi akan bertambah lagi karena saat ini warga di Desa Bekerah, Desa Simacem dan Desa Sukameriah sedang bersiap-siap mengungsi ke Namanteran. Hingga saat ini jumlah warga yang akan mengungsi masih dalam pendataan oleh petugas.
Berdasarkan data BNPB, belum semua warga di 4 desa dengan radius 3 km mengungsi sesuai rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi. Warga masih banyak yang berada di rumahnya. Saat ini aparat TNI dan Polri saat ini berpatroli di Desa Bekerah.
Dilaporkan kondisi Gunung Sinabung masih mengeluarkan asap hitam dari puncak kawah. Saat ini kondisi Gunung Sinabung tertutup oleh awan bercampur dengan asap kehitaman dan gerimis.
Catatan BNPB menyebutkan aktivitas gunung masih menunjukkan peningkatan. Selama Minggu (3/11/2013) pukul 00:00 WIB-06:00 WIB terjadi 12 kali gempa vulkanik dalam, 3 kali gempa frekuensi rendah, 5 kali gempa hembusan asap, 4 kali gempa tektonik jauh, 2 kali gempa vulkanik dangkal dan tremor menerus hingga kini.
Dia mengatakan BNPB telah menyampaikan saran kepada Bupati Karo agar segera mengadakan rapat koordinasi dengan semua unsur terkait. Kemudian disarankan agar Bupati Karo menetapkan status keadaan darurat.
Disarankan juga agar Bupati menetapkan pos komando dan komandan tanggap darurat. Lalu disarankan agar Bupati Karo dapat melaksanakan rekomendasi PVMBG.
“Terakhir koordinasi dengan BPBD Sumut karena Kab Karo belum membentuk BPBD. Semua kendaraan penanggulangan bencana di BPBD Sumut dikerahkan ke Sinabung untuk melakukan penanganan darurat,” tegasnya.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya