SOLOPOS.COM - Ibu Negara Ani Yudhoyono (tengah) bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (keempat dari kiri) didampingi Gubernur Sumatra Utara Gatot Pujo Nugroho (kelima dari kanan) dan para menteri berbincang dengan pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung, di lokasi pengungsian Masjid Agung, Kabanjahe, Karo, Sumut, Kamis (23/1/2014). (ilustrasi/JIBI/dok)

Solopos.com, JAKARTA–Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta warga Sinabung, Sumatera Mtara, untuk bersabar dan tidak kembali ke desa mereka sebelum situasi dinyatakan aman sepenuhnya.

Imbauan itu disampaikan oleh Presiden Yudhoyono melalui akun jejaring twitternya @SBYudhoyono, Minggu pagi, pascajatuhnya 14 korban jiwa akibat awan panas Gunung Sinabung.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

“Saya sedih, karena sudah saya ingatkan untak tetap di penampungan, bersabar dan jangan kembali ke desanya jika belum aman,” kata Presiden.

Ia mengatakan telah menelpon Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk mengambil langkah-langkah cepat dan tepat guna memastikan musibah dapat dicegah.

“Bagi rakyat, patuhi petugas, hindari zona bahaya. Erupsi bisa terjadi setiap waktu. Selalu waspada dan antisipasi kemungkinan terburuk,” ujarnya.

Kepala Negara juga mengajak untuk mendoakan warga Sinabung yang menjadi korban.

“Mari tundukkan kepala bagi 14 korban tewas awan panas Gunung Sinabung. Dari Tuhan kita berasal, kepada-Nya lah kita kembali.”

Sementara itu Data yang diperoleh dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tercatat 14 tewas dan tiga orang mengalami luka bakar akibat awan panas erupsi Gunung Sinabung.

Ke-14 korban tewas, yakni Alexander Sembiring, Daud Surbakti, Dipa Nusantara, dan David yang merupakan pelajar, kemudian Mahal Sembiring guru honorer SD di Desa Gurukinayan, Teken Sembiring serta Santun Siregar (mahasiswa).

Kemudian, Fitriani Boru Napitupulu, Asran Lubis, dan Marudut Barisan Sihite (mahasiswa), Rizal Sahputra (wartawan Jurnal Sumut), Daniel Siagian (mahasiswa), Julpiandi Mori (mahasiswa), dan Tomas Lakae.

Sedangkan korban luka-luka akibat awan panas ada tiga orang, yakni Sehat Sembiring,48, dan anaknya Surya Sembiring,21, warga Kabanjahe yang akan ziarah ke Desa Sukameriah atau di posisi 2,7 km dari kawah Gunung Sinabung.

Satu lagi Doni Milala,60, warga Desa Sukameriah yang sedang melihat kondisi rumahnya yang sudah lama ditinggal mengungsi.

Seluruh korban yang tewas dan luka-luka tersebut terkena semburan awan panas di Desa Sukameriah yang berada pada radius 3 Km dari Gunung Sinabung.

Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi meningkatkan status Gunung Sinabung dari level “Siaga” menjadi “Awas” terhitung mulai Minggu, (24/11/2014) sekitar pukul 10.00 WIB.

Status Awas tersebut berpotensi menyebabkan semakin meluasnya lontaran material berukuran 3-4 cm yang jaraknya diperkirakan mampu mencapai 4 km sehingga masyarakat yang bermukim dalam radius 5 Km dari kawah Gunung Sinabung direkomendasikan untuk diungsikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya