SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengungsi erupsi Gunung Sinabung (JIBI/Solopos/dok)

Solopos.com, MEDAN--Rencana pemulangan pengungsi dari 16 desa yang sebelumnya telah direncanakan, ditunda. Adapun, pengungsi justru meningkat mencapai 31.739 orang atau 9.915 KK yang tersebar di 42 titik.

Berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pengungsi berasal dari 34 desa.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPS Sutopo Purwo menyebutkan, penambahan pengungsi datang dari warga di luar radius 5 km.

Dia menambahkan peningkatan jumlah pengungsi tersebut merupakan salah satu ekses negatif banyaknya pemberian bantuan.

Sutopo menjelaskan, berdasarkan laporan Pemda Kabupaten Karo, banyak pengungsi anak-anak yang menjadi malas belajar dan tidak mau diajak kembali ke rumah.

“Ini bisa menjadi ketergantungan. Salah satu penelitian dari UGM menyebutkan, semakin banyak pemerintah memberikan bantuan, maka willingness to pay mereka menjadi rendah dan tergantung pada bantuan. Padahal bantuan harusnya memberdayakan,” ucap Sutopo, Selasa (4/2/2014).

Untuk mengatasi hal tersebut, BNPB telah bekerja sama dengan USU dan Unimed dalam pemberian bimbingan belajar bagi pengungsi anak-anak.

Sebelumnya, Gubernur Sumatra Utara Gatot Pujo Nugroho menyebutkan, jadwal pemulangan pengungsi ditunda, menunggu kondisi psikologis pengungsi pulih dari trauma tewasnya 15 orang korban awan panas.

“Kebijakan pemulangan dari BNPB masih akan dilakukan, tapi waktunya belum pasti,” ujar Gatot.

Adapun, untuk relokasi rumah warga radius 3 km, saat ini Pemprovsu telah memperoleh lokasi. Kementerian Dalam Negeri, kata Gatot, telah mengeluarkan instruksi kepada Sekda Pemkab Karo sebagai koordinator proses relokasi.

Untuk 15 korban tewas, Pemprovsu dan BNPB akan memberikan santunan total Rp11 juta yang terdiri dari Rp5 juta dari BNPB dan Rp3,5 juta dari Pemprovsu, serta Rp2,5 dari Pemkab Karo.

“Santunan dari Pemprovsu berasal dari dana tidak terduga, sudah saya tandatangani,” pungkas Gatot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya