SOLOPOS.COM - Gunung Sinabung mengeluarkan debu vulkanik, di Desa Perteguhen, Karo, Sumut, Selasa (17/9/2013). Gunung Sinabung kembali meletus sekitar 12.05 WIB. (JIBI/Antara/Irsan Mulyadi)

Solopos.com, MEDAN — Badan SAR Nasional (Basarnas) kembali mengevakuasi warga di dua desa yang terletak di kaki Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatra Utara, akibat peningkatan aktivitas yang terjadi Selasa (17/9/2013) pukul 12:03 WIB.

Adi Pandawa, Koordinator Lapangan Posko Danau Lau Kawar Badan SAR Nasional, menuturkan aktivitas Gunung Sinabung memang terjadi peningkatan pada siang ini sehingga Basarnas kembali mengevakuasi warga di dua desa, Kabupaten Karo.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

“Evakuasi sudah dilakukan, ada dua desa yang kami evakuasi karena abu vulkanik Gunung Sinabung kembali menebal. Warga yang dievakuasi ada dua truk,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (17/9/2013).

Warga di 11 desa di kaki Gunung Sinabung telah diungsikan. Desa-desa tersebut antara lain Bekerah, Simacem dan Suka Meriah. Kemudian dilanjutkan dengan Desa Gurukinayan, Sukanalu, Sigarang-garang, Kuta Gugung, Kuta Rakyat, Gung Pinto dan Berastepu.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan pengungsi letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo hingga Senin (16/9/2013) pukul 16.00 WIB mencapai 6.259 Jiwa.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nuggroho mengatakan dalam siaran tertulis, Senin (16/9/2013), bahwa sebagian besar pengungsi tinggal sementara di Jambur.

Sebagai informasi, Jambur adalah kearifan lokal masyarakat sekitar Gunung Sinabung yang merupakan gedung terbuka, seperti balai desa atau sanggar yang biasa digunakan untuk pertemuan warga, upacara adat atau kegiatan kemasyarakatan. Di jambur tersebut sudah ada fasilitas MCK, air bersih, peralatan dapur dan lainnya.

Pengungsi tersebar di 8 titik pengungsian di Kabanjahe dan Berastagi. Adapun lokasi pengungsian antara lain di Jambur Sempakata, Jalan Jamin Ginting di samping PLN Kabanjahe sebanyak 2.730 jiwa. Kemudian di Klasis GBKP, Jalan Kiras Bangun Kabanjahe sebanyak 590 jiwa.

Pengungsi juga terdapat di GBKP Kota, Jalan Kiras Bangun Kabanjahe sebanyak 600 jiwa, lalu di Jambur Payung, Jalan Tigan Derket sebanyak 420 jiwa dan di Jambur Taras Berastagi, Jalan  Jamin Ginting Berastagi sebanyak 1.574 jiwa.

Akan tetapi, pengungsi yang berada di Posko Jambur Taras Berastagi dipindahkan ke gedung Kursus Wanita Kristen (KWK) Jalan Udara Berastagi. Jambur Teras Berastagi akan digunakan untuk acara pesta.

Selain itu, pengungsi juga terdapat di Masjid Agung, Jalan Veteran simpang 3 Kabanjahe sebanyak 170 jiwa, di Sentrum (PPWG Kabanjahe), Jalan Nabung Surbakti sebanyak 88 jiwa, dan di Gereja Katolik, Jalan Irian sebanyak 87 jiwa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya