SOLOPOS.COM - Ilustrasi erupsi Gunung Sinabung (JIBI/Solopos/Antara/Zabur Karuru)

Solopos.com, MEDAN — Gunung Sinabung benar-benar menunjukkan keperkasaannya di hadapan manusia. Sebanyak 14 warga Kabupaten Karo, Sumatra Utara, Sabtu (1/2/2014) siang tewas terkena awan panas yang meluncur dari gunung yang tengah erupsi itu. Jenazah ke-4 korban jiwa dilaporkan telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Kabanjahe untuk diidentifikasi.

Koordinator Media Center Penanggulangan Bencana Sinabung Posko Kabanjahe Jhonson Tarigan ketika dihubungi dari Medan, mengatakan ke-14 warga tersebut dalam keadaan terbakar akibat semburan awan panas di Desa Sukameriah, Kecamatan Payung. Bahkan, menurut dia, hingga pukul 19.00 WIB, dari 14 jumlah korban yang meninggal dunia, dan diperkirakan delapan sudah terinditifikasi petugas dari RSU Kabanjahe.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

“Namun sampai saat ini, kedelapan nama-nama jenazah yang telah terindifikasi belum diperoleh dari petugas RSU Kabanjahe,” ujarnya.

Jhonson mengatakan, dari 14 korban awan panas tersebut, tiga di antara mereka berstatus sebagai pelajar SMK Kabanjahe, ada pula mahasiswa asal Kutacane, Aceh, serta guru SD warga Desa Sukameriah dan warga Medan. “Sampai saat ini, ke-14 jenazah korban awan panas Sinabung masih berada di RSU Kabanjahe,” ucap Kabag Humas Pemkab Karo.

Tiga Luka Serius

Sebelumnya dilaporkan, 3 warga mengalami luka bakar serius terkena awan panas Gunung Sinabung yang mengalami erupsi. Mereka masih dirawat intensif di Rumah Sakit Efarina Etaham, Kabanjahe.

Ketiga warga itu adalah Doni Milala, 60, Sehat Sembiring, 48, dan anaknya Surya Sembiring, 21. Doni Milala adalah penduduk Desa Sukameriah, Kecamatan Payung yang selama ini mengungsi di Posko Penampungan, Kabanjahe. Doni Milala sengaja pulang ke kampung halamannya di Desa Sukameriah untuk melihat rumahnya yang sudah lama ditinggalkan akibat erupsi Gunung Sinabung. Sedangkan Sehat Sembiring dan Surya Sembiring selama ini tinggal di Kabanjahe. Keduanya, pada hari nahas tersebut, pulang ke Desa Sukameriah untuk berziarah.

Desa Sukameriah yang berada di bagian atas gunung, hanya berjarak 2,7 km dari kawah Sinabung yang mengalami erupsi. Desa Sukameriah, termasuk daerah yang tidak aman dari pengaruh erupsi Gunung Sinabung, dan direkomendasikan oleh Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi untuk memindahkan penduduknya ke lokasi penampungan di Kabanjahe.

Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi meningkatkan status Gunung Sinabung dari level Siaga menjadi Awas, terhitung sejak Minggu (24/11/2014) sekitar pukul 10.00 WIB. Status Awas tersebut ditetapkan karena adanya potensi semakin meluasnya lontaran material berukuran 3 cm-4 cm yang jaraknya diperkirakan mampu mencapai 4 km sehingga masyarakat yang bermukim dalam radius 5 km dari kawah Gunung Sinabung direkomendasikan untuk diungsikan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya