Solopos.com, MANADO – Gunung Api Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara mengalami erupsi, Selasa (28/3/2023).
Masyarakat dan wisatawan dilarang mendekat ke lokasi gunung.
Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo
Pada Selasa ini tercatat terjadi gempa guguran sebanyak 32 kali dengan amplitudo 10-75 milimeter berdurasi 28-69 detik.
Terekam juga dua kali gempa vulkanik amplitudo 30-50 milimeter, S-P: 0,42-0,66 detik dengan durasi 12-17 detik, sementara gempa tektonik jauh terekam satu kali, amplitudo 75 milimeter, S-P : 15 detik dengan durasi 54 detik.
Ketua Pos PGA Karangetang, Yudia P. Tatipang mengatakan gelombang P (primer) adalah rekaman gempa yang berasal langsung dari sumber, sementara gelombang S (sekunder) adalah rekaman gempa perambatan yang berasal dari gelombang P.
“Tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo 0,5-6 milimeter, dominan tiga milimeter. Gempa guguran berfluktuatif,” kata Yudia seperti dikutip Solopos.com dari Antara.
Sejak mulai erupsi pada 8 Februari 2023, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status Gunung Karangetang masih siaga level III.
Pada periode pengamatan pukul 00.00 Wita hingga 06.00 Wita, teramati asap kawah bertekanan sedang berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi 100 meter di atas puncak kawah.
Selanjutnya, leleran lava lebih kurang 800 meter, dari ujung leleran terjadi guguran lava pijar ke arah kali Batuawang sekitar 1.200 meter.
Sinar api diperkirakan lebih kurang 10 meter, asap kawah sedang sekitar 50 meter, sinar api tampak terang lebih kurang 10 meter, sementara bara api/api diam masih tampak pada dinding tubuh kubah lava.
Yudia berharap warga tidak melakukan aktivitas di radius bahaya yang telah direkomendasikan PVMBG.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
