Semarang (Espos)–Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Bibit Waluyo menyatakan, upaya sinergi kabupaten/kota di wilayah Soloraya untuk memajukan perekonomi setempat akan sulit terwujud.
Pasalnya, lanjut Gubernur semuanya masih berpusat di Solo, contohnya sektor pariwisata, meskipun turis mancanegara telah diajak berkeliling mengunjungi obyek wisata di Karanganyar, Sragen, Wonogiri dan lainnya menginapnya tetap di hotel berada di Solo.
Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit
“Dengan kondisi ini pemerintah kabuputen (Pemkab) Karanganyar, Sragen, Wonogiri merasa tak ada manfaatnya bersinergi dalam Soloraya, karena tak mendapatkan bagian,” kata Bibit ketika ditemui wartawan seusai salat jumat di mesjid sekitar kantor gubernuran di Kota Semarang, Jumat (26/3).
Menurut Gubernur, slogan Soloraya hanya sebatas kata-kata saja, tapi pelaksanaannya sulit terwujud. Kondisi ini berbeda dengan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) yang bisa berjalan baik, karena saling menunjang.
“Soloraya hanya sebatas kata-kata saja, pelaksanannya sulit sekali,” tandasnya.
Saat ditanyakan kemungkinan wilayah Soloraya menjadi provinsi sendiri, lepas dari Provinsi Jateng, Bibit secara tegas menyatakan tak mendukung gagasan tersebut.
oto