SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarang--Gubernur Jateng Bibit Waluyo mengaku tak ingin terlalu ekstrim menyikapi imbauan KPK soal parcel Lebaran. Baginya, boleh-boleh saja pejabat menerima parcel.

“Kalau saya, nggak apa-apa itu. Wong mau ngasih kok mau ditolak. Kecuali kalau saya maksa, misalnya minta parcel, itu lain,” kata Bibit enteng ketika ditanya imbauan menerima parcel Lebaran.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Pernyataan itu disampaikan kepada wartawan usai menemui Kapolda Jateng Irjen Edward Aritonang di ruang kantornya, Jl. Pahlawan Semarang, Kamis (26/8).

Ketika ditanya soal kemungkinan adanya tendensi dalam pemberian parcel, Bibit malah balik bertanya,” Dari mana kamu bisa tahu itu ada tendensi atau embel-embel bahwa kalau ngasih nanti jabatannya naik akan atau dapat lelang ini itu? Coba tunjukkan pada saya.”

Bibit mengaku tak mengeluarkan imbauan agar pejabat di wilayahnya dilarang menerima parcel. Toh, lanjut Bibit, itu hanya dilakukan setahun sekali dan sebagai ajang silaturhami.

Sebab itu, sikap menolak atau menerima, diserahkan kepada yang bersangkutan.

Mantan Pangkostrad ini menambahkan, ia berusaha bersikap realitistis. Yang terpenting, dirinya tak menganjurkan orang untuk memberi atau menerima parcel. Pasalnya, oleh orang lain, anjuran itu bisa ditafsirkan sebagai paksaan.

Selama ini, Bibit mengaku tak pernah menerima parcel, baik dari pemerintahan maupun orang lain.

“Nggak ada yang ngasih. Tahun depan juga nggak ada yang ngasih. Aku juga nggak minta,” tandasnya.

dtc/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya