Guatemala ikuti langkah Amerika Serikat memindahkan kedutaan ke Yerusalem pada Mei 2018 mendatang.
Solopos.com, SOLO – Keputusan Amerika Serikat memindahkan kantor kedutaan besar mereka di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem diikuti oleh Guatemala. Menurut kabar yang beredar, pemerintah Guatelama bakal mengambil langkah yang sama seperti Amerika Serikat. Hal ini disampaikan langsung oleh Presiden Guatemala, Jimmy Morales, dalam konferensi pers di Washington, Amerika Serikat, Minggu (4/3/2018).
Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden Donald Trump yang telah memimpin jalan ini. Keputusannya yang kontroversial ini membuat kita berani melakukan hal yang benar,” katanya Jimmy Morales seperti dikutip dari Reuters, Senin (5/3/2018).
Presiden Guatemala ini telah menginstruksikan kepada sejumlah pejabat untuk mengurus kepindatah kantor kedutaan besar mereka di Israel. “Saya telah menginstruksikan kepada sejumlah pejabat untuk mengurus kepindahan kantor kedutaan besar ke Yerusalem. Kami akan memindahkan kantor kedutaan secara permanen ke Yerusalem seperti dilakukan Amerika Serikat,” sambung dia.
Keputusan ini diambil Jimmy Morales dua hari setelah Donald Trump menyampaikan langkah kontroversialnya pada Desember 2017 lalu. Selanjutnya, Jimmy Morales mengumumkan keputusannya mendukung Donald Trump meskipun ditolak oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Langkah berani Guatemala ini menuai beragam kecaman, termasuk dari negara-negara yang bergabung dalam Liga Arab. Mereka mengancam menghentikan impor gula jika Guatemala nekat memindahkan kedutaan ke Yerusalem. Sementara itu, Amerika Serikat berniat merealisasikan rencana itu pada 14 Mei 2018, tepat di hari ulang tahun Israel. Setelah itu, pihak Guatemala akan menyusul langkah tersebut.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
