SOLOPOS.COM - Rakhmat Sutomo (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Rakhmat Sutomo (Dok/JIBI/SOLOPOS)

SOLOGrand design Layanan Pendidikan Kota Solo (LPKS) tahap dua akan dilanjutkan tahun 2013 menyusul buku grand design LPKS tahap pertama yang telah diuji publik akhir tahun lalu.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Solo, Rakhmat Sutomo, menjelaskan meskipun buku pertama grand design belum mendapatkan persetujuan dari Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, pihaknya telah memutuskan untuk melanjutkan proyek tersebut.

Pada tahun ini, Disdikpora telah menganggarkan dana sekitar Rp100 juta untuk perancangan grand design LPKS khusus jenjang SMA dan SMK. Proses perancangan buku kedua itu akan dilakukan tetap menggandeng tim ahli dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dan dimulai pertengahan tahun ini.

Rakhmat menambahkan pihaknya akan memaparkan hasil uji publik grand design ke Walikota pada pekan ini pasalnya paparan yang dijadwalkan pekan lalu terpaksa ditunda karena Walikota sibuk. Jika pada paparan tersebut ada beberapa poin yang tidak disetujui, pihaknya mengaku akan melakukan penyempurnaan sambil proses tambahan rancangan LPKS tahap kedua.

“Buku pertama [grand design LPKS] khusus SD dan SMP belum disetujui karena belum dipaparkan ke Pak Walikota,” jelasnya saat ditemui wartawan di Kantor Disdikpora Solo, akhir pekan kemarin.

Proses perancangan grand design LPKS diawali dengan pemetaan sekolah atau kluster berbasis teknologi informasi. Setiap sekolah diminta untuk mengisi data pokok pendidikan (Dapodik) secara online yang kemudian diunggah untuk melengkapi data dalam peta pendidikan yang telah disusun tim. Saat ini, data itu dapat diakses di halaman http://sekolah.fkip.uns.ac.id.

Selain itu, dalam grand design LPKS, dijelaskan pula bagaimana karakteristik pendidikan Kota Solo di masa depan yang seharusnya tidak lagi menekankan pada pemberian informasi atau pengetahuan, tetapi mengembangkan kemampuan peserta didik untuk menggali dan menganalisis informasi. Kemudian dipaparkan mengenai arah dan kebijakan pendidikan kota solo di masa depan, misalnya pemerataan dan perluasan akses pendidikan.

Sementara itu, pemerhati pendidikan dari Pusat Telaah dan Informasi Regional (Pattiro) Soloraya, Sulatri, menilai grand design LPKS yang telah diuji publik itu belum memiliki output yang jelas, sehingga dinilai masih bersifat asal jadi. Selain itu keterlibatan masyarakat juga dinilai masih rendah karena semua proses pembuatannya dipasrahkan kepada tim UNS.

“Seharusnya masyarakat ikut dilibatkan tak hanya dalam uji publik saja, tapi dalam proses perancangannya,” jelasnya saat dihubungi Solopos.com, Minggu (20/1/2013).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya