SOLOPOS.COM - Puluhan pengemudi ojek online atau Gojek tengah beraudensi dengan perwakilan pengemudi ojek komersil di kawasan Stasiun Poncol, Jl. Imam Bonjol, Semarang, Selasa (10/1/2017). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Gojek siap menerima aturan tentang transportasi online dalam Permenhub No. 32/2016. Pemerintah meminta Gojek membatasi kuota sementara.

Solopos.com, JAKARTA — Merespons keputusan pemerintah pada Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) No. 32/2016 tentang tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek per 1 April 2017, Gojek Indonesia mengaku siap mengikuti keputusan pemerintah.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Monica Oudang, HR Director Gojek Indonesia mengatakan pihaknya adalah salah satu perusahaan aplikasi yang peduli terhadap konsumen, mitra pengemudi, dan juga persaingan usaha yang sehat. Oleh sebab itu, Gojek mengaku mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan iklim bisnis yang sehat.

“Kita akan bekerja sama untuk melaksanakan peraturan yang sudah dibuat. Kita juga menyampaikan pendapat kita selama tidak merugikan masyarakat dan kompetisi, kami peduli,” ungkapnya di Kantor Kemenko Maritim, Jumat (24/3/2017).

Menurutnya, saat ini pemerintah juga masih mengkaji beberapa saran operator, misalnya tarif batas atas dan tarif batas bawah. Dia juga berharap dalam masa kajian tarif pemerintah bisa menciptakan komponen tarif yang tidak merugikan pelaku usaha ataupun merugikan konsumen.

Namun soal kuota, Gojek punya pendapat sendiri. Monica mengaku telah menyampaikan pendapat kepada pemerintah bahwa kuota tergantung supply and demand karena akan mempengaruhi tarif. Sayangnya, Gojek belum bisa membocorkan jumlah ojek yang telah beroperasi saat ini ataupun persentase pertumbuhannya.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan pihaknya sudah meminta Gojek Indonesia membatasi kuota akibat semakin maraknya konflik horizontal antara pengemudi transportasi konvensional versus yang berbasis aplikasi.

“Saya sudah minta kepada Gojek untuk sementara tidak memperluas dulu. Bukan soal ekspansi, tetapi katakanlah tidak menambah armadanya sampai bisa tenang, biar masyarakat tenang,” ujar Rudiantara. Menurut Rudiantara, belum ada kesepakatan berapa lama pembatasan kuota diberlakukan kepada Gojek, khususnya di Bogor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya