SOLOPOS.COM - Goenawan Muhammad (Anik S/JIBI/SOLOPOS)

Goenawan Muhammad (Anik S/JIBI/SOLOPOS)

JAKARTA — Gencarnya serbuan budaya K-Pop bukan merupakan ancaman. Justru sebaliknya harus dimanfaatkan sebagai sarana untuk belajar. “Budaya itu tidak saling mengancam. Sebagai bangsa kita sudah terbiasa menerima budaya-budaya lain sebelumnya. Kita justru harus belajar bagaimana strategi Korea bisa memajukan budayanya,” ujar budayawan Goenawan Muhammad kepada solopos.com di sela-sela acara Temu Budaya se-Indonesia di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Rabu (10/10/2012).

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

Korea menurut Goenawan sangat  serius dalam mengembangkan seni dan budayanya. Hal ini antara lain dilihat dari besarnya alokasi dana yang disediakan oleh pemerintah Korea sebesar 35 juta dolar AS. Selain itu strategi-strategi mereka dalam pengembangan budaya juga bagus dengan cara mengajarkan seni dan budaya sejak dini termasuk di sekolah-sekolah.

Meski sudah 60 tahun lebih merdeka, lanjut Goenawan, Indonesia belum memiliki strategi yang jelas dalam pengembangan seni dan budaya. Para pelaku seni dan budaya seharusnya mendapat ruang dan kebebasan yang luas dalam berekspresi. Sementara pemerintah harus memberikan fasilitas yang memadai.

Namun demikian kesenian harus dijauhkan dari kepentingan yang bisa merusak seperti politik. Untuk itu harus ada komitmen yang jelas baik dari pemerintah maupun swasta untuk mendukung pengembangan kesenian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya