SOLOPOS.COM - Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono bersama Ketua Bappilu Sandiaga Uno seusai pelantikan pengurus WPP masa bakti 2023-2027 di Graha Unesa, Minggu (30/7/2023) sore. (ANTARA/Ananto Pradana)

Solopos.com, JAKARTA — Setelah PKB yang mengultimatum Gerindra terkait status cawapres Muhaimin Iskandar, giliran PPP yang meminta ketegasan PDIP soal pencawapresan Sandiaga Uno.

PPP mewacanakan mencabut dukungan kepada PDIP jika Sandiaga Uno tidak menjadi cawapres untuk Ganjar Pranowo.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani membenarkan mulai muncul perbincangan di internal partainya soal kemungkinan keluar dari koalisi pendukung Ganjar Pranowo.

Arsul menjelaskan, pihaknya sudah mendorong Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sekaligus Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno menjadi calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024 mendampingi Ganjar.

Meskipun demikian, dia mengungkapkan pihaknya mendengar kabar ada kemungkinan Sandi tidak terpilih menjadi cawapres.

“Teman-teman di PPP juga mendengar ada kemungkinan Pak Sandi juga tidak dipilih [jadi cawapres]. Kan begitu, pasti lah,” ujar Arsul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (8/8/2023).

Ia menambahkan, kini muncul pembicaraan soal kemungkinan-kemungkinan langkah politik PPP apabila Sandiaga Uno tak terpilih menjadi cawapres Ganjar.

Terutama, soal kerja sama politik dengan pendukung Ganjar lainnya yaitu PDIP, Partai Hanura, dan Partai Perindo.

“Sedang berkemuka adalah itu, kalau Pak Sandi tidak jadi cawapres itu harus bagaimana PPP? Kalau pertanyaannya seperti itu, apakah tetap ada di koalisi ini atau kemudian itu [keluar]. Kan masih berkembang gitu,” ungkap Arsul.

Dia membantah pembicaraan seperti itu muncul karena hubungan yang tak baik antara PPP dengan PDIP.

Arsul menegaskan masih PPP dan PDIP saling menghormati.

“Enggak, enggak, enggak. Kalau komunikasi kita [PPP dan PDIP] baik. Ya namanya di alam demokrasi kan orang pasti berpikir kalau darurat, begini, begini, begini. Begitu lho,” jelasnya.

Wakil Ketua MPR ini menekankan keputusan PPP dukung pencapresan Ganjar sangat rasional.

Bagaimanapun, lanjutnya, banyak keluarga besar Ganjar banyak yang merupakan kader PPP.

“Karena memang yang saya pahami PPP itu kan mendukung Ganjar itu kan tanpa kontrak politik apapun. Pokoknya mendukung,” kata Arsul.

PKB Ultimatum Gerindra

Sebelumnya diberitakan, koalisi yang dibangun Partai Gerindra dan PKB menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 terancam pecah.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengultimatum Partai Gerindra terkait nasibnya sebagai cawapres Prabowo Subianto.

Jika Partai Gerindra tak juga menjadikannya sebagai cawapres, Cak Imin menegaskan bakal bergabung ke koalisi PDIP yang mengusung bakal capres Ganjar Pranowo.

Ditemui seusai acara Haul ke-14 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Gedung DPP PKB di Senen, Jakarta Pusat, Jumat (4/8/2023), dia menegaskan bakal mengikuti PDIP apabila tak ada kepastian dengan Gerindra.

“Bisa demikian kalau PDIP memberikan harapan baru kepada saya. Mumpung waktunya masih lama, jadi masih fleksibel,” terang Muhaimin.

Ketika ditanya apakah dirinya menjadikan PDIP sebagai opsi kedua setelah Gerindra, Muhaimin mengaku masih menimbang-nimbang.

“Ya, barangkali begitu, lihat tawarannya dulu. Karena sejauh ini masih bersifat nominasi (cawapres PDIP),” katanya.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Jika Sandiaga Tak Jadi Cawapres Ganjar, PPP Buka Opsi Pindah Koalisi”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya