SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, terlibat perbincangan serius dengan Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo dan Ketua Fraksi PDIP DPRD Solo, YF Sukasno, usai pertemuan tiga pilar, Senin (6/3/2023) malam. (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, JAKARTA — Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga Calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka memberikan jawaban mengambang mengenai statusnya di PDI Perjuangan (PDIP). 

Gibran hanya menyatakan bahwa dirinya sudah jelas terkait statusnya di PDIP, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut. 

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Dia mengatakan hal tersebut saat ditanyai terkait sudah mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP atau belum. 

Mengenai kejelasan mundur atau dipecatnya dari PDIP, Gibran hanya menegaskan bahwa persoalan itu sudah selesai sejak pertemuan yang diadakan pekan lalu. 

“Itu sudah clear loh, sudah saya jawab dari minggu lalu, sudah dari minggu lalu pertemuannya,” katanya, saat ditanyai awak media, Kamis (26/10/2023), dilansir Bisnis.com.

Sekadar catatan, Gibran telah bertemu dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Gibran mengatakan kepada Puan terkait keinginannya untuk maju sebagai calon wakil presiden alias cawapres dari Prabowo Subianto. 

Puan sendiri telah beberapa kali mengungkapkan isi pertemuannya dengan Gibran. Namun soal keanggotaan, secara resmi Gibran masih berstatus sebagai kader PDIP. 

Apalagi, belum ada satupun kalimat dari elite PDIP yang menyatakan secara eksplisit telah memecat Gibran sebagai kader. 

Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengaku prihatin dengan bullying yang dialami oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. 

FX Hadi Rudyatmo menyampaikan arahan kepada 1.128 saksi PDIP untuk Pemilu 2024 di Solo pada Rabu (25/10/2023) malam. 

Dalam kesempatan itu, FX Rudy juga menyampaikan rasa kecewa karena Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri mendapat hinaan di media sosial. 

Hal itu tak terlepas dari pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju. 

Posisi Gibran sebagai kader PDIP hingga saat ini, membuat Megawati dinilai bermain politik 2 kaki. 

“Tadi pagi saya baca medsos, Mbokku jik (ibuku masih) di-bully lagi, katanya bermain di dua kaki. Saya luruskan, tidak ada dalam pikiran Ketum saya bermain di dua kaki. Calon PDIP hanya Ganjar-Mahfud MD, sebagai calon presiden dan calon wakil presiden,” tutur FX Rudy. 

Rudy juga membeberkan bahwa Megawati punya jasa yang tak kecil untuk membawa Gibran melenggang ke posisi cawapres. 

Mantan Wali Kota Solo itu menyebut Gibran tak akan maju sebagai cawapres jika tak direkomendasikan oleh Megawati menjadi kepala daerah. 

“Mbak Mega juga andil tho. Nek ra dadi (kalau tidak jadi) Wali Kota Solo ora (tidak) masuk persyaratan tho. Syaratnya (cawapres) usia 40 tahun atau pernah jadi kepala daerah,” tutur Rudy. 

Terkait Gibran yang maju sebagai cawapres bersama koalisi lain, Rudy meminta putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu untuk berpamitan kepada DPC PDIP Solo. 

Meski Megawati tak memecat Gibran, Rudy mengingatkan soal adab “datang tampak muka, pergi tampak punggung”. 

“Beliau (Megawati) tak mau memecat, itu hak beliau. Karena daftarnya (Gibran) di Solo, baline (pulangnya) neng (ke) Solo wae (saja), ora usah (tidak usah) DPP,” kata pria yang pernah menjadi Wakil Wali Kota Solo mendampingi Jokowi itu.

 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Gibran Beri Jawaban Mengambang Soal Statusnya di PDIP”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya