SOLOPOS.COM - Ratusan orang berkummpul dan merusak masjid milik Ahmadiyah

Solopos.com, SINTANG – Gesekan antarumat beragama terjadi di Sintang, Kalimantan Barat. Ratusan orang merusak Masjid Ahmadiyah, Jumat (3/9/2021).

Massa juga membakar bangunan yang ada di samping masjid. “Ada. Yang sempat terbakar adalah gudang material di samping masjid. Untuk masjid ada bagian yang rusak karena lemparan batu,” ujar Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Donny Charles Go, saat dimintai konfirmasi, Jumat (3/9/2021).

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Donny mengatakan aksi massa dipicu kekecewaan warga karena Pemkab Sintang hanya menghentikan operasional masjid. Padahal, kata Donny, mereka menuntut agar masjid itu dibongkar.

“Mereka kecewa karena Pemkab Sintang hanya menghentikan operasional di tempat ibadah. Sedangkan massa menuntut agar tempat ibadah dibongkar,” tuturnya.

Baca Juga: Prajurit TNI Lolos dari Serbuan KKB Setelah Menyelam ke Sungai

Donny menyebut situasi di lokasi sudah mulai kondusif setelah sekitar 300 polisi dikerahkan ke lokasi. Dia mengatakan tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut.

“Tapi situasi sudah terkendali dan kondusif. Massa sudah kembali,” ucap Donny.

“Tidak ada korban jiwa. Kalau warga Ahmadiyah sudah diamankan oleh personel kita sejak Agustus lalu,” imbuhnya.

Dalam video yang dilihat detikcom, tampak sejumlah orang melakukan perusakan di sekitar masjid. Ratusan polisi terlihat berada di lokasi.

Mereka terlihat memukul bangunan dengan menggunakan bambu. Perekaman video berteriak meminta aparat bertindak.

Kabid Humas menyatakan saat ini sebanyak 300 personel TNI dan Polri mengamankan tempat kejadian perkara.

“Saat ini personel gabungan TNI dan Polri berjumlah sekitar 300 personel sudah berada di TKP dalam menjaga agar kondusif,” kata Donny Charles.

Dia menjelaskan, dalam insiden itu ada bangunan yang dirusak dan dibakar oleh massa berjumlah sekitar 200 orang.

Saat ini pihaknya fokus mengamankan Jemaat Ahmadyah yang berjumlah 72 orang atau 20 KK.

“Situasi saat ini sudah terkendali, massa sudah kembali,” ujarnya.

Baca Juga: Koalisi Sipil Memprotes Perubahan Draf RUU PKS di Badan Legislasi DPR

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sintang, Kurniawan mengatakan pihaknya menghentikan aktivitas operasional bangunan tempat ibadah secara permanen milik Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) di Desa Balai Harapan, Kecamatan Tempunak, Sintang.

“Penghentian aktivitas operasional bangunan tempat ibadah secara permanen milik JAI di Desa Balai Harapan, Kecamatan Tempunak, selain berdasarkan dari surat Bupati Sintang juga atas arahan bapak Gubernur Kalimantan Barat,” katanya.

Ia menjelaskan keputusan itu juga untuk menjaga keamanan, ketentraman, ketertiban dan kondusifitas masyarakat di Desa Balai Harapan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya