SOLOPOS.COM - Dedi Mulyadi dan guru yang dipecat akibat komentar "maneh" di unggahan Instagram Gubernur Jabar, Ridwan Kamil. (ANTARA/Dok Dedi Mulyadi)

Solopos.com, JAKARTA — Politikus Partai Gerindra Dedi Mulyadi menyarankan pemerintah menggaji para ketua RT dan RW dengan nilai wajar karena mereka bertugas melayani masyarakat di kewilayahan selama 24 jam.

Ia mengaku prihatin kalau selama ini para ketua RT dan RW digaji dengan nilai yang rendah di sejumlah daerah.

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

“Tugas mereka (para ketua RT dan RW) sangat sentral di kewilayahan, karena bersentuhan langsung dengan masyarakat,” kata Dedi dalam sambungan telepon di Purwakarta, Minggu (19/11/2023).

Pada awalnya, Dedi bercerita mengenai permasalahan data yang membuat bantuan dari pemerintah tidak tepat sasaran.

Sedangkan mereka yang benar-benar membutuhkan sama sekali tidak terdaftar sebagai penerima bantuan.

“Atas kondisi itu, pasti yang pertama disalahkan itu RT dan RW. Apalagi kalau saudara dari RT RW-nya mendapatkan bantuan,” katanya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Menurut Dedi, hal tersebut bukanlah kesalahan RT dan RW sebab data penerima bantuan berasal dari survei BPS yang sifatnya berkala sekitar empat tahun sekali.

Di sisi lain, Dedi mengaku prihatin dengan gaji RT dan RW yang sangat kecil.

Di beberapa tempat ia pernah bertemu kalau mereka digaji Rp200.000 per bulan bahkan ada yang hanya Rp900.000 per tahun.

“Sudah hanya dapat Rp900.000 per tahun, setiap ada masalah pasti yang pertama disalahkan. Belum lagi urusan kerja bakti, kemalingan sampai warga berkelahi pasti larinya ke RT dan RW,” kata dia.

Ke depan, katanya, kenaikan gaji RT RW harus dinaikkan, dan mereka juga harus dilengkapi handphone agar bisa dalam setiap hari memperbaharui data kependudukan yang berpengaruh pada kemiskinan seperti warga meninggal dunia, sakit hingga mereka yang cerai.

“Jadi harus diupayakan kalau tahun depan gaji RT dan RW minimal Rp1 juta per bulan,” katanya.

Bagi Dedi, hal tersebut bukanlah angan-angan.

Karena saat menjabat Bupati Purwakarta, Dedi pernah menggaji para Ketua RT sebesar Rp750.000 per bulan dan Rp800.000 per bulan gaji RW.

Namun, katanya, cukup disayangkan karena hingga kini gaji para Ketua RT dan RW tersebut belum naik meski sudah lima tahun berlalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya