SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com) – Perdebatan pembentukan Angket Mafia Pajak masih berlangsung di sidang paripurna DPR. Kekuatan pendukung dan penolak angket ini masih imbang. Bahkan, dua partai politik yang menjadi kunci kelanjutan angket ini, yaitu PPP dan Gerindra, kini satu suara. Kedua parpol itu menolak pembentukan angket tersebut.

“Tidak jelas apa yang diselidiki, karena itu dalam pandangan fraksi  kami menilai angket ini lebih kepada panggung politik dan sebaiknya enerji dan kewenangan kita digunakan sepenuhnya untuk menuntaskan mafia pajak kepada aparat penegak hukum dan mendorong aparat penegak hukum untuk menuntaskan,” ujar Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPR, Ahmad Muzani, pada sidang paripurna DPR, Jakarta, Selasa (22/2).

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Muzani lalu menegaskan sikap politik Gerindra. Gerindra tidak akan menyetujui kelanjutan angket mafia pajak. “Fraksi Gerindra meminta persoalan angket mafia pajak tidak perlu dilanjutkan,” tegasnya.

Fraksi PPP juga mengajak semua fraksi di DPR untuk tidak terjebak politisasi kasus mafia pajak. PPP berharap semua anggota DPR memahami kepentingan politik di balik Angket Mafia Pajak.

“Tidak elok kita terjebak dalam politisasi. Karena itu perlunya standing point partai masing-masing dalam hal ini. Kami memahami keinginan politik Golkar yang memang berkepentingan dalam pengusutan angket,” ujar Wasekjen PPP, M Romahurmuzy. Hingga pukul 15.07 WIB, sidang masih berlangsung. Sejumlah anggota DPR masih melakukan interupsi.

dtc/try

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya