SOLOPOS.COM - Gerhana matahari cincin (Reuters/Beawiharta)

Solopos.com, JAKARTA—Peneliti Pusat Sains Antariksa, Badan Riset dan Inovasi Indonesia (BRIN), Andi Pangerang menyatakan, Indonesia akan dapat menyaksikan gerhana Matahari hibrida pada 20 April 2023. Peristiwa langka gerhana Matahari ini terjadi bertepatan dengan konjungsi (ijtimak) akhir Ramadhan 1444 Hijriah. Lantas apakah gerhana matahari hibrida?

Melansir Space.com, gerhana matahari hibrida adalah peristiwa astronomi yang sangat langka dan aneh dan akan segera terjadi pada 20 April 2023. Gerhana matahari hibrida terjadi hanya beberapa kali dalam satu abad.

Promosi Dirut BRI dan CEO Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia

Ini adalah kombinasi dari tiga jenis gerhana matahari. Inilah semua yang perlu Anda ketahui tentang gerhana matahari hibrida yang akan datang, jenis gerhana matahari yang paling langka, paling menarik, dan bisa dibilang paling spektakuler dan menarik secara global. Gerhana matahari hibrida menggabungkan annular dan gerhana matahari total.

Baca Juga Susuri Flyover, Ribuan Warga Muhammadiyah ke Stadion Manahan

Oleh karena itu, pengamat di berbagai titik jalur gerhana dapat mengalami fenomena yang berbeda. Misalnya, jika Anda menyaksikan gerhana matahari hibrida saat matahari terbit atau terbenam, Anda mungkin melihat “cincin api” singkat.

Jika Anda menontonnya pada tengah hari jadi pada titik tengah jalur gerhana melintasi permukaan Bumi Anda akan mengalami gerhana matahari total. Oleh karena itu, tidak mungkin mengalami gerhana matahari annular dan total selama gerhana matahari hybrida ini.

Gerhana matahari hibrida terjadi ketika jarak bulan mendekati batas bayangan umbral untuk mencapai Bumi dan karena Bumi melengkung. Bulan berada pada jarak yang tepat dari Bumi untuk puncak bayangannya yang berbentuk kerucut berada sedikit di atas permukaan Bumi pada awal dan akhir jalur gerhana, menyebabkan bayangan antumbra bulan bergerak melintasi Bumi menyebabkan gerhana matahari annular.

Baca Juga Presiden Jokowi Tiba di Stadion Manahan, Disambut Warga Muhammadiyah

Namun, di tengah jalur gerhana, puncak bayangan umbral bulan menghantam permukaan bumi karena bagian planet tersebut sedikit lebih dekat ke bulan. Gerhana matahari hibrida berikutnya akan terjadi pada 20 April 2023 di belahan bumi selatan.

Ini akan beralih dari annular ke total dan kembali lagi di dua titik tertentu, namun keduanya berada di lokasi terpencil di laut. Jadi untuk semua maksud dan tujuan, ini akan dialami secara eksklusif sebagai gerhana matahari total dari Semenanjung Exmouth di Australia Barat (hingga 1 menit), Timor Leste (1 menit 14 detik) dan Papua Barat (1 menit 9 detik).

 

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Apa Itu Gerhana Matahari Hibrida? Hanya Terjadi Beberapa Kali dalam Seabad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya