SOLOPOS.COM - Masjid Istiqlah Jakarta. (Instagram/masjidistiqlal)

Solopos.com, JAKARTA – Gereja Katedral menyediakan lahan parkir tambahan untuk jemaah yang Salat Idulfitri Masjid Istiqlal pada Sabtu (22/4/2023).

Kabag Umum dan SDM Masjid Istiqlal Ismail Cawidu menuturkan Gereja Katedral merupakan satu dari sekian gedung yang akan menyediakan lahan parkir tambahan bagi jemaah salat Idulfitri Masjid Istiqlal.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

“Lahan parkir selain Masjid Istiqlal yang akan digunakan yaitu di kantor Pertamina, kantor Kementerian Agama dan termasuk Gereja Katedral,” katanya kepada Bisnis pada Kamis (20/4/2023).

Sementara, untuk lahan parkir utama dari area Masjid Istiqlal, disiapkan lahan parkir di dalam gedung, tepatnya di lantai 1 dan lantai 2 basement Masjid Istiqlal. “Parkir utamanya kita buka parkir 2 lantai di basement Masjid Istiqlal,” tambah Ismail.

Dari tahun ke tahun, Gereja Katedral memang kerap menyediakan lahan parkir tambahan untuk pelaksanaan Salat Idulfitri. Begitu juga dengan Masjid Istiqlal yang juga kerap menyediakan lahan parkir untuk jemaat Gereja Katedral saat Natal.

Dua rumah ibadah yang berseberangan di Jakarta Pusat ini mencerminkan toleransi antar-umat beragama. Dalam catatan Bisnis pada Sabtu (16/6/2018), Gereja Katedral menyediakan halaman gereja sebagai lahan parkir tambahan bagi umat muslim yang akan melaksanakan Salat Id di Istiqlal pada Jumat (15/6/2018).

Koordinator keamanan Paroki Katedral Budi Sukaman mengatakan penyediaan lahan untuk parkir muslim pada Hari Raya sudah menjadi tradisi sejak dulu. Sebaliknya, ketika Paskah dan Natal, pihak Istiqlal juga banyak membantu kelancaran kegiatan keagamaan di Katedral.

Di sisi lain, Pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah atau Idul Fitri 2023 Masehi jatuh pada Sabtu (22/4/2023), setelah diputuskan dalam sidang isbat yang digelar di Gedung Kementerian Agama, Jakarta, Kamis.

“Berdasarkan hisab posisi hilal di seluruh Indonesia sudah di atas ufuk dan tidak memenuhi kriteria MABIMS baru, serta ketiadaan melihat hilal. Sidang isbat menetapkan 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Sabtu, 22 April 2023 Masehi,” ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam konferensi pers penetapan sidang Isbat di Jakarta, Kamis, seperti dilansir Antara.

Dengan demikian, penetapan 1 Syawal antara Pemerintah dengan Muhammadiyah berbeda. Muhammadiyah telah menetapkan Idulfitri pada Jumat (21/4/2023) yang didasarkan pada kriteria wujudul hilal. Sementara Pemerintah pada Sabtu (22/4/2023) berdasarkan kriteria MABIMS.

Sidang isbat ini diikuti sejumlah perwakilan organisasi keagamaan, BMKG, ahli astronomi, perwakilan negara sahabat, dan tamu undangan lainnya.

Sidang isbat digelar Kamis sejak pukul 17.00 WIB sampai ditutup dengan penetapan 1 Syawal/Idul Fitri. Kegiatan diawali paparan secara terbuka mengenai posisi bulan sabit baru (hilal) berdasarkan data astronomi oleh para pakar.

Kemenag juga telah melaksanakan pemantauan atau rukyatul hilal di 123 titik di Indonesia. Kementerian Agama kemudian mendengarkan laporan dari sejumlah perukyah hilal yang bekerja di bawah sumpah pengadilan agama Kabupaten/Kota setempat, mulai dari provinsi Aceh hingga Papua.

Kegiatan dilanjutkan dengan salat Maghrib berjamaah kemudian dilakukan sidang tertutup. Setelahnya, sidang isbat diumumkan melalui konferensi pers.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya