SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Sebanyak empat Anggota Komisi I DPR dilaporkan ke Badan Kehormatan (BK) DPR karena dianggap melecehkan perempuan dalam fit and proper test Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Dugaan pelecehan tersebut muncul setelah keempat orang tersebut melontarkan pertanyaan dan kalimat genit.

Seperti apa pertanyaan-pertanyaan genit dalam fit and proper test tersebut? Wakil Ketua BK DPR, Siswono Yudho Husodo, membeberkan beberapa contohnya. “Ibu kok halus sekali, lemah gemulai, apa nanti bisa tegas? pertanyaan ini kan tidak relevan,” kata Wakil Ketua BK DPR Siswono Yudho Husodo, Rabu (11/12/2013), mengutip laporan Komnas Perempuan terhadap empat anggota Komisi I DPR.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Selain itu empat laki-laki anggota DPR tersebut juga menanyakan tentang masalah pribadi. Bahkan mengajak tukar-menukar nomor telepon. “Misalnya wanita sudah punya pacar belum? Wah mesti tukeran nomor HP nih,” beber Siswono menirukan ucapan tersebut.

Bahkan, ada seorang anggota DPR laki-laki yang terang-terangan menggoda peserta fit and proper test KPI tersebut. “Ada yang tanya, ‘ibu kok cantik’, ada juga pertanyaan ‘hari ini ke spa berapa kali’. Ya ditanya begitu. Mungkin anggota merasa dekat, jadi kan biasa,” katanya.

Akibat pertanyaan-pertanyaan genit ini, empat anggota Komisi I tersebut dilaporkan ke BK. BK mengapresiasi langkah Komnas perempuan untuk memperbaiki moral dan etika dewan. BK DPR pun berjanji memproses aduan Komnas Perempuan tersebut.

BK DPR pun menyayangkan perilaku empat anggota DPR tersebut. Bahkan, BK akan memanggil mereka yang bersikap genit itu karena tidak seharusnya melontarkan kalimat genit dalam forum fit and proper test. “Fit and proper test itu kan diadakan untuk menguji empat aspek peserta, bukan untuk membicarakan perempuan,” lanjut Siswono.

Empat aspek yang dimaksud adalah kapabilitas, integritas, moralitas, dan penampilan, bukan soal spa atau status punya pacar atau tidak. “Seharusnya pertanyaan dalam rangka menggali empat aspek itu. Itu yang membuat Komnas Perempuan merasa kok fit and proper test begitu pertanyaannya,” kata Siswono. “Saya sih melihat niatnya bagus supaya anggota DPR paham dirinya itu disorot orang di podium. Pasti kita proses, kita lakukan dengan niat untuk membuat dewan yang lebih kredibel,” tandas politisi Partai Golkar ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya