SOLOPOS.COM - Ilustrasi (aussiecriminals.com)

SEMARANG – Psikolog Universitas Diponegoro Semarang Hastaning Sakti mengatakan munculnya geng motor merupakan fenomena berulang dan diperkirakan sebelumnya terjadi dalam dua dasawarsa, tetapi kali ini lebih cepat muncul pada 2012.

Ilustrasi (aussiecriminals.com)

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

“Geng montor adalah fenomena 20 tahunan dan kami memperkirakan setelah muncul pada tahun 2000, geng motor akan muncul kembali tahun 2020,” katanya di Semarang, Jumat (27/4/2012). Akan tetapi, kata Hastaning, ternyata kemunculan berulang geng motor terjadi percepatan yang sangat drastis karena baru 12 tahun sudah muncul.

Ia mengatakan, fenomena kemunculan geng motor sama seperti dampak saat pendidikan budi pekerti dihilangkan pada 1980, 20 tahun kemudian pada 2000 banyak bermunculan geng motor. Begitu juga pada era 1969-1970 program Keluarga Berencana berhasil, katanya, pada era 1990 banyak SD inpres yang tutup karena kekurangan murid.

“Asumsi 20 tahunan tersebut ternyata salah. Geng motor muncul lebih cepat pada tahun 2012 dan hal ini tentu ada tataran yang salah,” katanya. Permasalahan geng motor, katanya, merupakan permasalahan kompleks di antaranya bisa karena anak-anak geng motor melakukan tindakan perusakan sebagai bentuk peluapan emosi, tertindas karena adanya pertumbuhan ekonomi yang timpang, tidak ada lahan untuk menyatakan pendapat, dan bisa karena faktor keluarga.

“Selama ini kita tidak tahu mereka anak siapa, bagaimana kehidupan pribadinya, dan apa latar belakang pendidikannya,” katanya. Penanganan geng motor, katanya, tentu tidak bisa dengan cara keras dengan “menciduknya”. Apalagi, katanya, jika ada anggapan dari geng motor, perusakan adalah salah satu ciri khas mereka.

Oleh karena itu, peran orang tua dan komunikasi dari para aparat kepolisian dan pemerintah dengan geng motor sangat penting untuk mengetahui permasalahan secara detail dan menyelesaikan permasalahan dengan baik. Di Semarang, pada 22 April 2012 puluhan anggota geng motor merusak beberapa bagian Hotel Dafam di Jalan Imam Bonjol. Tidak ada korban jiwa maupun luka pada aksi tersebut.

Akibat perusakan di beberapa bagian Hotel Dafam itu, kaca di pos parkir dan papan nama hotel pecah, satu unit monitor komputer hilang, dan alat sensor parkir rusak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya