SOLOPOS.COM - Petugas Reskrim Polres Sleman menunjukkan barang bukti senjata tajam yang disita dari anggota geng motor, Minggu (12/12/2014). (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

Harianjogja.com, SLEMAN – Petugas patroli Polres Sleman menangkap 12 anggota geng motor yang tengah beraksi di Jalan Palagan, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Minggu (12/10/2014) dinihari. Anggota geng motor mengayun-ayunkan pedang dihadapan petugas kepolisian.

Penangkapan gerombolan geng itu berawal dari adanya informasi masyarakat. Bahwa dari arah utara ke selatan di sepanjang jalan Palagan terdapat puluhan anggota geng motor yang melintas dengan mengayun-ayunkan pedang. Polres Sleman kemudian meluncurkan petugas menggunakan pakaian preman untuk melakukan pemantauan melalui patroli rutin. Karena banyaknya gerombolan tim tersebut belum dapat meringkus sembari menunggu bantuan. Bahkan petugas yang berpakaian preman itu justru dilawan diacungi pedang oleh anggota gerombolan. Komplotan ini disebut-sebut sering melakukan pemerasan di jalanan dengan mengancam korban menggunakan senjata tajam.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Anggota yang di lapangan malah diacungi senjata tajam. Dari sana kemudian minta back up anggota lain,” ungkap Kepala Unit (Kanit) Pidana Umum (Pidum) Satreskrim Polres Sleman, Ipda Made Wira saat ditemui di Mapolres Sleman, Minggu (12/10/2014).

Pihaknya melakukan penangkapan terhadap komplotan ini setelah tim patroli pertama mendapatkan bantuan anggota lain yang kebetulan patrolinya berdekatan dari kawasan Jalan Palagan. Sempat terjadi kejar-kejaran antara petugas dengan anggota geng motor. Sebanyak 12 anggota geng motor diringkus, satu diantaranya seorang wanita. Beberapa anggota komplotan masih duduk di bangku SMA, sedangkan lainnya merupakan anak putus sekolah dan sudah lulus. Dari tangan mereka disita sembilan senjata tajam. Terdiri dari dua stik, tiga parang berukuran 50 sentimeter, satu pisau belati, satu gir berikut pelontar serta dua buah golok.

“Setelah diperiksa banyak gunakan sajam disimpan di balik baju. Rata-rata remaja, pelajar dan sudah lulus, mereka berasal dari Kota Jogja, Sleman dan ada yang dari Bantul. Pengakuan sementara [senjata tajam] buat jaga diri,” ungkapnya.

Ia menjelaskan dari 12 anggota yang ditangkap, baru tujuh remaja ditetapkan sebagai tersangka atas senjata tajam yang dibawa. Sebelum melakukan aksi di jalanan para pelaku lebih dahulu berkumpul di rumah tersangka DD di kawasan Gamping untuk memasak sate. Seusai makan sate, komplotan ini berkeliling hingga sampai di Kaliurang. Saat balik dari Kaliurang itulah, komplotan ini membabi buta mengayun-ayunkan pedang di sepanjang jalan. Senjata tajam yang dibawa ada yang diambil dari rumah DD, tapi beberapa tersangka ada yang sengaja membawa dari rumah yakni SPD dan RM.

“Satu pelaku ada yang membawa senjata dua di tangan kiri dan kanan,” ujarnya.

Kapolres Sleman, AKBP Ihsan Amin menambahkan karena masih remaja dan beberapa ada yang duduk di bangku sekolah, maka pihaknya akan melakukan pemanggilan terhadap orangtua. Pihaknya akan terus melakukan penangkapan kepada pelaku yang sengaja membuat keresahan. “Setiap Sabtu malam Minggu kami selalu gencarkan patroli, anggota lebih banyak kami terjunkan,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya