SOLOPOS.COM - ilustrasi (ndtv.com)

Gempa Nepal menelan korban jiwa yang terus bertambah.

Solopos.com, NEPAL — Sejumlah warga negara Indonesia (WNI) berada di Nepal saat terjadi gempa dahsyat berkekuatan 7,9 SR pada Sabtu (25/4/2015). Beberapa WNI yang selamat dari gempa maut tersebut menuturkan kengerian mereka saat gempa terjadi.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Sebelumnya, dikutip dari Bisnis, Minggu (26/4/2015), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) telah mengidentifikasi terdapat sekitar 34 warga negara Indonesia (WNI) yang terdapat di Nepal saat gempa terjadi di negara tersebut. Dari jumlah itu, sebanyak 17 WNI diketahui dalam keadaan selamat.

Hingga Senin siang, kabar gembira datang dari dua WNI, Tessy dan Sapta. Sebagaimana dilansir Detik, Senin (27/4/2015), Tessy dan Sapta dapat menghubungi keluarganya di Indonesia pada Minggu malam. Kabarnya, keberadaan Tessy dan Sapta sudah diketahui pihak Kemenlu, namun belum ada konfirmasi pasti terkait perkembangan jumlah WNI selamat.

“Semalam jam 20.00 WIB, dia [Sapta] mengabarkan sudah ada di Muktinath,” kata Sarah, kakak Sapta.

“Mereka bilang pada saat gempa memang berasa, tapi enggak terlalu parah seperti di Kathmandu,” lanjut Sarah.

Berdasarkan keterangan Sarah, Tessy dan Sapta berada di Nepal pada awal April dan berencana di sana hingga akhir April. Mereka sempat menggelar pameran foto, lalu pada 16 April melanjutkan trekking ke Annapura.

Sementara itu, Esther Indriani, salah satu WNI selamat menceritakan dahsyatnya getaran saat gempa terjadi. Saat itu Esther bersama ketiga rekannya dari World Vision Indonesia (WVI), yaitu Emmy Lucy Smith, Veronica Diana, Laura Hukom berada di Nepal untuk mengikuti kegiatan yang dilaksanakan WV di Kathmandu.

“Iya tadi aku berhasil keluar dari kamar hotel, selamat enggak ada luka. Amit-amit seremnya gempa 7.9 SR. Sekarang baru dapat listrik dan wifi dari genset enggak tahu sampai kapan,” kata Esther melalui pesan singkat, sebagaimana dikutip Detik dari Campaign Director WVI Asteria Aritonang.

Kabarnya, Esther dapat dihubungi pada pukul 19.00 WIB. Esther memberi keterangan, saat ini ia tengah mengungsi di depan sebuah hotel dan berharap segera mendapatkan tiket pulang ke Indonesia.

Terkait dengan gempa Nepal ini, dilansir Kantor Berita Antara, Senin, Presiden Jokowi memprakirakan bantuan akan masuk sekitar tiga sampai empat hari karena bandara di Nepal belum dapat berfungsi sebagaimana mesti.

“Saya tegaskan Indonesia siap membantu [Nepal], masih dalam proses pembicaraan karena bandaranya belum bisa dipakai, tiga atau empat hari [mungkin] bisa masuk,” kata Presiden setelah menghadiri Jamuan Makan (Gala Dinner) KTT ke-26 ASEAN di Kualalumpur, Minggu malam.

Hingga Senin siang, dilansir Reuters,  seorang pejabat kepolisian Nepal melaporkan sebanyak 3.218 orang dipastikan tewas dengan korban luka mencapai 6.538 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya