SOLOPOS.COM - Sebuah bangunan rusak akibat gempa di Jepang. Foto dilansir Jumat (15/4/2016) (JIBI/Reuters)

Gempa Jepang kembali mengguncang pada Sabtu (16/4/2016) dengan kekuatan 7 SR.

Solopos.com, TOKYO – Jumlah korban jiwa terus bertambah akibat gempa dahsyat kedua yang mengguncang wilayah Kumamoto, Jepang pada Sabtu dini hari waktu setempat. Sejauh ini, 18 orang tewas dan sekitar 1.500 orang mengalami luka-luka akibat gempa berkekuatan 7 Skala Richter (SR) tersebut.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Enam belas orang lagi tewas setelah gempa dahsyat kedua,” tutur Mariko Kuramitsu, pejabat dari prefektur Kumamoto seperti dikutip detikcom dari sebuah kantor berita, Sabtu (16/4/2016).

Secara terpisah, pihak universitas Tokai University mengumumkan kematian dua mahasiswanya yang tertimpa reruntuhan asrama mahasiswa yang ambruk. Sehingga total korban jiwa sejauh ini 18 orang. Namun sejumlah media Jepang melaporkan bahwa korban tewas telah mencapai 20 orang.

Kedua mahasiswa yang tewas itu termasuk di antara belasan mahasiswa yang tertimpa reruntuhan bangunan asrama di kota Minamo-Aso. Upaya penyelamatan masih terus dilakukan untuk menemukan para mahasiswa yang masih terkubur puing-puing tersebut.

“Kami sedang mencoba mengkonfirmasi keselamatan para mahasiswa lainnya,” demikian disampaikan pihak universitas dalam statemen yang diposting di situsnya.

Menurut Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga, sekitar 1.500 orang terluka akibat gempa ini, termasuk puluhan orang yang mengalami luka-luka serius.

Sebelumnya, gempa 6 SR mengguncang Kumamoto pada Kamis (14/4/2016) malam waktu setempat. Gempa tersebut menyebabkan 9 orang meninggal dan ratusan lainnya luka-luka. Gempa pertama tercatat terjadi sekitar pukul 21.26 waktu setempat dan diikuti dengan ratusan gempa susulan.

Puluhan orang juga dilaporkan terkubur hidup-hidup akibat gempa dahsyat yang mengguncang Kumamoto, Jepang Sabtu ini. Para petugas penyelamat berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan mereka.

Upaya penyelamatan masih terus berlangsung untuk mengeluarkan para mahasiswa lainnya, yang masih terkubur puing-puing bangunan. Media NHK melaporkan, sejumlah orang juga terperangkap di antara reruntuhan bangunan panti jompo di kota Mashiki.

“Kami mengetahui adanya beberapa lokasi di mana orang-orang terkubur hidup-hidup,” ujar Sekretaris Kepala Kabinet Jepang Yoshihide Suga seperti dilansir detikcom dari sebuah kantor berita, Sabtu.

“Aparat polisi, petugas pemadam kebakaran dan personel Self Defense Force [militer Jepang] tengah melakukan semua yang mereka bisa untuk menyelamatkan orang-orang itu,” imbuh juru bicara pemerintah Jepang itu, seraya menambahkan bahwa hampir 80 orang terkubur puing-puing bangunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya