SOLOPOS.COM - Petugas kebakaran memeriksa sebuah rumah yang runtuh di Kota Mashiki, prefektur Kumamoto, Jepang bagian selatan, Kamis (14/4/2016). (JIBI/Reuters)

Gempa Jepang berkekuatan 7 Skala Richter melanda Kota Komamoto.

Solopos.com, TOKYO – Wilayah Kumamoto, Jepang, diguncang gempa berkekuatan tujuh Skala Richter (SR). Dalam gempa ini, sebanyak 41 orang tewas.

Promosi BRI Peduli Ini Sekolahku, Wujud Nyata Komitmen BRI Bagi Kemajuan Pendidikan

Sebagaimana dihimpun Detik dari laporan sebuah kantor berita internasional, Sabtu (16/4/2016), ratusan rumah jalan dan jalur kereta api hanyut saat lereng bukit yang membawa ribuan ton lumpur longsor akibat gemuruh gempa berkekuatan tujuh SR tersebut. Sejumlah bangunan ambruk, termasuk asrama universitas dan kompleks apartemen yang dihuni puluhan orang yang hingga kini belum diketahui nasibnya.

“Kami menyadari di beberapa lokasi masih ada warga yang terkubur hidup-hidup,”kata Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga dalam konferensi pers dengan sejumlah media.

“Polisi, petugas pemadam kebakaran dan personel Self Defense Force [Pasukan Bela Diri Jepang-red] terus mengerahkan seluruh kemampuan mereka untuk menyelamatkan korban,” sambungnya.

Sejak gempa bumi yang mengguncang kawasan tersebut pada 14 April lalu, 90.000 jiwa telah dievakuasi, termasuk 300 jiwa yang berasal dari area dam yang memiliki risiko tinggi untuk ambruk.

Akses jalan ke sejumlah desa terpencil di daerah pengunungan tak jauh dari wilayah Kumamoto terputus akibat kerusakan parah di kawasan lereng dan jalan.

“Diperkirakan 500 jiwa terjebak di sebuah tempat dan diharapkan saat ini berkumpul di sebuah gedung publik untuk menyelamatkan diri,” jelas informasi yang beredar.

Dilansir News.com.au, Sabtu, letusan berskala kecil terjadi di Gunung Aso pada sekitar pukul 08.30 waktu setempat. Letusan itu menimbulkan abu vulkanik yang membubung hingga sekitar 100 meter ke udara.

Gempa tujuh SR ini berpusat di dekat Kota Kumamoto di bagian selatan Pulau Kyushu. Menurut badan Survei Geologi Amerika Serikat, USGS, gempa tercatat pada kedalaman hanya 10 kilometer. Gempa ini sempat memicu peringatan tsunami namun kemudian dicabut.

Pejabat pemerintah Jepang mengatakan, tak ada laporan gangguan di tiga pembangkit listrik bertenaga nuklir yang ada di wilayah sekitar pusat gempa.

Sementara itu, dilansir Liputan6, ada dua WNI mahasiswa yang terluka dalam gempa ini. Saat berita ini diturunkan, dua warga negara Indonesia tersebut telah mendapat perawatan medis dan keadaannya membaik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya