SOLOPOS.COM - Gletser Himalaya (Foto:csmonitor.com)

Gempa Himalaya, tepatnya di Nepal, menewaskan ratusan orang dan dampaknya masih mengancam ratusan orang lainnya.

Solopos.com, KATHMANDU — Gempa besar berkekuatan 7,9 SR mengguncang Nepal dan sekitar Pegunungan Himalaya, Sabtu (25/5/2015), atau yang terburuk sejal 81 tahun terakhir. Tak hanya menelan banyak korban jiwa, bahaya lain tak kalah mengerikan juga mengancam, yaitu longsor salju dari Puncak Everest, Himalaya.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Gempa yang berpusat di sebuah lokasi terpencil di Himalaya, tepatnya 80 km di timur Pokhara, kota terbesar kedua Nepal. Belum pasti jumlah total korban akibat gempa karena buruknya jaringan komunikasi di kawasan berpenduduk 28 juta jiwa yang kebanyakan miskin itu.

Kementerian Dalam Negeri Nepal menyatakan korban jiwa setidaknya mencapai 758 di Nepal. Sedangkan 34 orang meninggal di India Utara dan satu orang di Bangladesh. Gempa ini menimbulkan kerusakan besar karena tergolong gempa dangkal.

Seorang turis asal India, Devyani Pant, yang berada di sebuah kedai kopi di Kathmandu saat gempa, kaget saat meja-meja bergetar dan lukisan di dinding berjatuhan. “Saya takut dan berlari keluar,” katanya yang dikutip Reuters via telepon. Di kota itu, 181 orang tewas.

Seorang petugas pariwisata di Hilamaya menyebut setidaknya 8 orang tewas saat longsor melanda base camp pendaki menuju Puncak Everest. Choti Sherpa, pegawai, Everest Summiteers Association, mengaku tak dapat menghubungi keluarga dan rekannya di base camp Himalaya. “Kami sangat khawatir,” katanya.

Longsor salju Puncak Everest setelah gempa di Himalaya yang dilaporkan para pendaki ini menimbulkan kekhawatiran lebih besar. Sebab, longsor itu bisa membesar dan lebih mematikan mengingat tingginya Everest.

Seorang pendaki asal Romania, Alex Gavan, lewat akun Twitter, menyebutkan terjadi longsor yang sangat besar padahal banyak pendaki di sana. “Banyak, banyak [orang di Everest], menyelamatkan diri dari tenda. Base camp Everest terjadi gempa, lalu longsor,” kata Gavan said.

Pendaki lain, Daniel Mazur, mengatakan base camp Everest menjadi rusak parah dan timnya sedang terjebak.”Please pray for everyone,” katanya di Twitter. Sebelumnya pada bulan ini, 16 orang pemandu asal Nepal tewas setelah longsor terjadi tepat di atas base camp tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya