SOLOPOS.COM - ilustrasi gempa bumi (Solopos/JIBI/Dok.)

Gempa bumi yang terjadi di Tenggara Ciamis terasa hingga ke Jogja.

Harianjogja.com, JOGJA-Gempa bumi berkekuatan 5,7 skala richer yang terjadi di Tenggara Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (25/7/2015) pagi, dirasakan warga DIY. Beberapa warga bahkan sempat berhamburan ke luar rumah dan berteriak gempa.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Abdul Muhaimin, 23, salah satu warga Rejowinangun, Kotagede, Jogja merasakan goncangan di rumahnya cukup kuat, “Saya sedang tidur langsung bangun dan lari keluar,” ungkapnya.

Muhaimin mengatakan bukan hanya dirinya yang keluar rumah saat terjadi goncangan sekitar 10 detik itu, namun beberapa tetangganya juga pada berhamburan ke luar rumah dan bertanya-tanya penyebab goncangan.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis bahwa gempa yang terjadi kemarin, sekitar pukul 04.44 WIB. Pusat gempa di Samudera Hindia di kedalaman 10 kilometer, dengan lokasi 111 kilometer Tenggara Ciamis, Jawa Barat. Sementara dari DIY 147 Barat Daya.

Kepala Badan Geologi, Kementrian Energi Sumder Daya Mineral, Surono mengatakan gempa di Ciamis dirasakan cukup luas sampai Jawa Tengah dan Jawa Timur karena kedalaman gempa cukup dalam.

“Kalau gempanya luas namun dampak kerusakannya dimungkinkan kecil,” kata Surono, saat menghadiri halal bihalal di kantor Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DIY, kemarin.

Menurut pria yang akrab disapa Mbah Rono ini, aktivitas gempa di wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat memang cukup tinggi, karena ada pertemuan lempeng eurasia dan Australia. Jika terjadi gempa dampaknya luas, kecuali daerah yang mengandung pasir maka daya goncang cukup kuat.

Disinggung adakah dampak gempa Ciamis pada aktivitas Gunung Merapi DIY, Mbah Rono menyatakan sangat tergantung pada kondisi Merapi. “Tergantung apa kantung magmanya itu sudah penuh atau belum,” kata dia.

Jika kantung magma sudah penuh mungkin gempa itu bisa mempengaruhi dan bisa menimbulkan letusan. Tapi, ada juga gunung api yang sifatnya seperti air soda. Walaupun belum penuh ketika diguncang terus bisa meletus. Meskipun meletus tetapi tidak berbahaya dan sesaat. “Paling abu lah yang keluar, erupsi begitu saja,” kata dia.

Mbah Rono menambahkan, meski produksi magma gunung api ada di subduksi di selatan. Namun, gempa yang terjadi di Tenggara Ciamis sejauh ini tidak mempengaruhi gunung api yang ada di Indonesia.

Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam siaran tertulisnya mengatakan, gempa di Tenggara Ciamis dirasakan lemah, sedang hingga kuat oleh masyarakat di beberapa daerah oleh masyarakat di Tasikmalaya, Kota Ciamis, Cilacap, Kebumen, Purworejo, Purbalingga, DIY, Gunungkidul, Bantul, Prambanan Klaten, Solo, Magelang, Wonogiri, Pacitan, dan Ponorogo.

Gempa terasa kuat sekitar 10-15 detik di Tasikmalaya, Cilacap, Purbalingga, Kebumen, Gunungkidul dengan guncangan yang meliuk-liuk. Sebagian masyarakat berhamburan ke luar rumah dan berteriak gempa. “Belum ada laporan kerusakan bangunan dan korban jiwa akibat gempa tersebut. BPBD masih melakukan pemantauan di daerahnya,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho

Sutopo mengatakan upaya kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana di daerah selatan Jawa harus ditingkatkan terus menerus karena memang wilayah tersebut rawan gempa dan tsunami.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya