SOLOPOS.COM - Warga berjalan di atas bangunan ruko yang runtuh akibat gempa 6.5 SR, di Meuredu, Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Irwansyah Putra)

Gempa Aceh menimbulkan korban jiwa dan meruntuhkan bangunan.

Solopos.com, BANDA ACEH — Puluhan sekolah dari berbagai jenjang rusak akibat gempa 6,5 Skala Richter (SR) yang melanda kawasan Pidie Jaya, Nanggroe Aceh Darussalam, Rabu (7/12/2016) pagi.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

“Ada 39 bangunan sekolah yang rusak. Dari jumlah tersebut, lima di antaranya rusak parah,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pidie Jaya Saiful yang dihubungi dari Banda Aceh, Kamis (8/12/2016).

Ia memerinci bangunan sekolah yang rusak akibat gempa terdiri atas 19 unit sekolah dasar (SD), dua di antaranya rusak parah; 11 sekolah menengah pertama (SMP); 1 sekolah menengah atas (SMA), 3 sekolah menengah kejuruan (SMK), dua di antaranya rusak parah; serta 5 taman kanak-kanak (TK), satu di antaranya rusak parah.

Sedangkan korban gempa di kalangan pendidik, kata Saiful, seorang guru SD, seorang guru TK, seorang pesuruh sekolah, dan seorang siswa meninggal dunia. Serta tiga orang siswa mengalami luka parah.

Saiful menyebutkan, aktivitas sekolah pada hari kedua pascagempa, guru tetap masuk sekolah.  “Sekolah tidak libur. Namun, anak-anak didik masih trauma. Setiap guru yang tidak mengalami dampak langsung gempa diimbau untuk datang ke sekolah,” kata Saiful seperti dilansir Kantor Berita Antara.

Tujuan guru ke sekolah, kata dia, melayani anak didik yang datang atau mendata apa saja yang dibutuhkan setiap sekolah pascagempa. Termasuk menerima informasi terkait bencana tersebut.

Staf Khusus Mendikbud Bidang Komunikasi Publik, Nasrullah, di Jakarta, Kamis, mengatakan ada tiga pendidik dan tenaga kependidikan yang meninggal dunia akibat gempa bumi di Pidie jaya. “Yakni Ibu Sakdiah Guru SDN 1 Trienggadeng, Ibu Rita Zahra Guru TK dan Pak Basri Penjaga Sekolah SMAN 1 Trienggadeng,” ujar dia seperti dikutip dari Okezone.com.

Nasrullah mengatakan hari ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menjenguk korban dari kalangan siswa dan guru yang menjadi korban gempa bumi itu.

“Kemdikbud juga memastikan sekolah terdampak gempa segera direnovasi agar bisa dipakai,” tuturnya.

Kemdikbud memperkirakan jumlah sekolah yang rusak akibat gempa akan semakin bertambah. “Tim Kemdikbud sedang mendata, jumlah sekolah yang rusak. Kemungkinan besar jumlahnya semakin bertambah,” kata Nasrullah.

Gempa berkekuatan 6,5 SR terjadi Rabu kemarin pukul 05.03 WIB dengan pusat di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Hingga pagi ini, tercatat 102 meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya