SOLOPOS.COM - Tim SAR menelusuri kawasan longsor untuk melakukan pencarian empat orang anak yang diduga masih tertimbun akibat gempa di Desa Bah, Ketol, Aceh Tengah, Kamis(4/7/2013). Selain longsor itu, muncul fakta baru kemungkinan hanyutnya separuh dari dua desa setempat ke Sungai Peusangan. (JIBI/Solopos/Antara/Syahrol Rizal)

Tim SAR menelusuri kawasan longsor untuk melakukan pencarian empat orang anak yang diduga masih tertimbun akibat gempa di Desa Bah, Ketol, Aceh Tengah, Kamis(4/7/2013). Selain longsor itu, muncul fakta baru kemungkinan hanyutnya separuh dari dua desa setempat ke Sungai Peusangan. (JIBI/Solopos/Antara/Syahrol Rizal)

Solopos.com, BANDA ACEH — Fakta baru bencana alam yang melanda Aceh, Selasa (2/7/2013) terungkap. Hampir separuh lahan dua desa di Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, amblas ke sungai saat gempa berkekuatan 6,2 skala richter (SR) mengguncang.

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

Kesaksian itu disampaikan seorang sukarelawan Sentra Komunikasi (Senkom) Mitra Polri, Basuki Rahmad, Kamis (4/7/2013). Ia bersama rekan-rekannya melihat hampir setengah dari Desa Serempah dan Desa Bah ambles dan masuk ke Sungai Peusangan.

“Dua desa tersebut terletak di lereng gunung. Jadi, ketika terjadi gempa sebagian tanah yang ada rumah penduduk amblas dan longsor ke sungai,” katanya di Bener Meriah, Kamis.

Basuki menyatakan hingga Rabu (3/7/2013) sore belum ada tim penolong yang turun ke lokasi itu karena jalur ke desa tertutup dan kondisi medannya sangat sulit. “Sepertinya relawan dan tim penolong akan mengalami kesulitan untuk menuju ke lokasi karena jalannya putus,” katanya.

Sukarelawan Senkom Mitra Polri yang berjumlah 75 orang itu terus membantu korban dan mendata rumah penduduk yang mengalami kerusakan. Koordinator Sukarelawan Senkom Mitra Polri Suroto menyatakan pihaknya telah mendata dan mengumpulkan data jumlah korban dan rumah yang rusak.

Hingga Rabu sore terdata sedikitnya seribuan rumah rusak berat dan ratusan rusak ringan di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah. Korban meninggal dunia di kedua wilayah itu tercatat 10 orang, sedangkan 140 orang luka berat, dan 16 orang luka ringan. Korban luka berat kini dirawat di rumah sakit umum daerah di dua kabupaten itu.

Suroto menyatakan, berdasarkan hasil pemantauan, masalah yang segera ditangani adalah jalan dan air bersih, karena ada beberapa lokasi yang mengalami longsor dan krisis air. “Pemerintah segera mendatangkan alat berat untuk membuka jalan yang putus, seperti di kawasan Desa Suka Damai yang menghubungkan Kecamatan Gajah Putih dan Kecamatan Timang Gajah,” ujarnya.

Mengenai bantuan makanan, ia menyatakan, ada desa yang sudah mendapat bantuan dan ada juga daerah yang belum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya