SOLOPOS.COM - Kepala Disnakertrans Jateng, Sakina Roselasari, bersama Ketua Komisi E DPRD Jateng, Abdul Hamid, saat meninjau perusahaan garmen di Kabupaten Semarang, Selasa (11/5/2021). (Semarangpos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, JAKARTA—Jumlah pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja atau PHK pada sektor industri tekstil khususnya garmen terus mengalami peningkatan. Tercatat terjadi penambahan PHK sebanyak 15.316 orang selama periode Oktober-November 2022. Mengutip data Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), total tenaga kerja pabrik garmen yang yang kehilangan pekerjaan sampai dengan awal November 2022 mencapai 79.316 orang dari 111 perusahaan.

“Bahkan, sebanyak 16 perusahaan telah menutup operasi produksinya. Total pengurangan karyawan sebanyak 79.316 orang,” kata Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani di Jakarta, Rabu (16/11/2022).

Promosi BRI Meraih Dua Awards Mobile Banking dan Chatbot Terbaik dalam BSEM MRI 2024

Gelombang PHK itu terjadi mayoritas pada industri tekstil di daerah Jawa Barat. Hariyadi menambahkan order garmen mengalami penurunan selama periode akhir 2022 hingga kuartal kedua tahun depan, dengan kisaran 30%-50% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Kondisi tersebut, jelasnya, memaksa perusahaan anggota Apindo di sektor terkait untuk melakukan pengurangan produksi secara signifikan dan berimplikasi kepada pengurangan jam kerja hingga PHK.

Baca Juga Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terbaik di Antara G20

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa menambahkan angka sebenarnya dari pengurangan tenaga kerja di industri garmen lebih dari 79.316 orang. “Angka yang disampaikan soal jumlah tenaga kerja yang dikurangi tersebut hanya berdasarkan informasi dari perusahaan yang melaporkan. Namun, banyak juga PHK yang terjadi tapi perusahaan tidak melaporkan ke asosiasi,” jelasnya.

Sekadar informasi, pengurangan tenaga kerja tidak hanya terjadi pada industri garmen. Di sektor alas kaki, berdasarkan laporan dari 37 pabrik sepatu yang memiliki pekerja 337.192 orang, asosiasi mencatat terdapat 25.700 pekerja yang terkena PHK. PHK terjadi seiring penurunan permintaan sebesar 45% sejak Juli 2022 hingga Oktober 2022 sehingga produksi November-Desember 2022 mengalami penurunan hingga 51%.

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Gelombang PHK Industri Tekstil Terus Bertambah, 79.316 Orang Jadi Pengangguran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya