SOLOPOS.COM - Karantina di Bandara Internasional Kuala Lumpur Malaysia, 10 Maret 2020. (Reuters/Lim Huey Teng)

Solopos.com, KUALA LUMPUR— Gelombang baru Covid-19 menghantam Malaysia menyasar pada remaja di bawah usia 18 tahun.

Raturan ribu anak dan remaja di Malaysia terpapar virus C0vid-19.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

“Lebih dari 400.000 kasus infeksi Covid-19 yang melibatkan individu di bawah 18 tahun dilaporkan di Malaysia tahun ini,” kata Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin, Kamis (30/9/2021), dikutip dari Channel News Asia.

Hidup Berdampingan

Per 2020, hanya ada sekitar 12.000 kasus Covid-19 yang tercatat di usia tersebut.

Meski tengah merencanakan hidup berdampingan dengan corona, total anak dan remaja yang terinfeksi mencapai 252.569 anak sekolah, dan 42.831 anak prasekolah, demikian laporan Bernama, media Malaysia.

Baca Juga: Malaysia akan Batasi Pekerja Asing, Ini Alasannya 

“Adalah tanggung jawab kita bersama untuk memastikan anak-anak terlindungi dari Covid-19 dengan memastikan lingkungan yang aman bagi mereka, termasuk mengambil tindakan pencegahan dan perlindungan yang tepat,” kata Khairy, seperti dikutip Bernama.

Pada hari Kamis (30/9/2021), Malaysia mencatat 12.735 kasus Covid-19 baru, sehingga totalnya menjadi lebih dari 2,2 juta.

26.000 Meninggal

Ada lebih dari 26.000 kematian.

Hampir 86 persen dari populasi orang dewasa telah divaksinasi sepenuhnya sejauh ini dalam program vaksinasi nasional yang dimulai Februari lalu.
Anak-anak dan remaja berusia antara 12 dan 17 tahun mulai menerima suntikan vaksin Covid-19 pada 20 September 2021.

Pemerintah menargetkan 80 persen dari mereka divaksinasi sebelum sekolah dibuka kembali pada 2022.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, pemerintah telah memberikan 43 persen atau 1,35 juta individu berusia antara 12 hingga 17 tahun setidaknya satu dosis vaksin Covid-19 pada Rabu (29/9/2021).

Tak Cukup Vaksinasi

Dalam pidatonya, Khairy mengatakan meskipun vaksinasi memberikan perlindungan dari efek buruk Covid-19, vaksinasi saja tidak cukup.
Sebaliknya, orang perlu terus membiasakan kebiasaan normal baru untuk menghindari risiko infeksi, seperti mengedepankan protokol kesehatan termasuk memakai masker.

“Di antara hal-hal yang perlu kita lakukan dan dipraktikkan di kalangan anak-anak adalah memakai masker setiap saat, mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitiser, tidak bersekolah jika bergejala atau kontak dekat dengan pasien Covid-19, dan menjalani skrining di pintu masuk sekolah,” tambahnya.

Baca Juga: Penemu Vaksin Sebut Virus Corona akan Berakhir Seperti Flu Biasa 

Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Noor Hisham Abdullah pada 20 September 2021 mengatakan tren peningkatan infeksi di kalangan anak-anak di bawah 18 tahun di Malaysia mengkhawatirkan.

Maka dari itu, ia berharap dengan adanya program vaksinasi, bisa mencegah klaster di sekolah.

“Untuk itu, orang tua dan wali disarankan untuk segera mendaftarkan anaknya yang memenuhi syarat, melalui lembaga pendidikan masing-masing dan melalui aplikasi MySejahtera, untuk segera divaksinasi,” katanya seperti dikutip Bernama.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya