SOLOPOS.COM - Praktik bahasa isyarat dalam workshop di UKSW, belum lama ini. (Istimewa)

Solopos.com, SALATIGA — Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Anak Usia Dini (PG-PAUD) dan Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga menggelar kegiatan Workshop bertajuk “Pendidikan Luar Biasa Anak Melalui Pengenalan Bahasa Isyarat” belum lama ini.

Diselenggarakan di ruangan F114 UKSW, kegiatan ini diikuti sebanyak 71 peserta yang merupakan mahasiswa Prodi PG-PAUD, Prodi PGSD serta Prodi lainnya yang ada di UKSW.

Tiga narasumber dihadirkan dalam ini. Ada Daniswara Agusta Wijaya, M.Psi., Psi., selaku Psikolog dan Dosen Psikologi dari Soegijapranata Catholic University, yang membawakan materi “Perkembangan Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus”.

Kemudian dan Fanie Dipa Pawakaningsih, S.Pd., M.Pd., selaku guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Salatiga mengupas tuntas materi bertajuk “Implementasi Layanan Pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus melalui Bahasa Isyarat”.

Lainnya, Vincentius Wijaya Adiguna dari Sahabat Tuli Salatiga yang memaparkan materi tentang “Kegiatan Belajar bagi Disabilitas khususnya teman Tuli menggunakan Bahasa Isyarat”.

Puluhan peserta tersebut tidak hanya dibekali dengan materi saja, melainkan juga melakukan praktik bahasa isyarat secara berkelompok.

Saat diwawancarai secara daring, Selasa (1/8/2023), Ketua Program Studi (Kaprodi) PG PAUD, Mozes Kurniawan, S.Pd., M.Pd., menyebutkan workshop bahasa isyarat ini merupakan suatu wujud komitmen Prodi PG PAUD dan PGSD FKIP UKSW untuk mendukung pendidikan inklusi.

Di samping itu, lanjutnya, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa terkait gambaran pengetahuan mengenai perkembangan anak berkebutuhan khusus.

“Selain itu, harapannya dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa terkait penggunaan bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan anak disabilitas,” tutur Mozes Kurniawan.

Menurutnya, meningkatnya keterampilan mahasiswa dalam berkomunikasi akan meningkatkan peluang terlayaninya teman tuli dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satunya, lanjutnya, melalui pendidikan dan menjadi penguat tercapainya inklusi sosial di masyarakat.

Selain workshop bahasa isyarat, dalam kesempatan yang sama juga dilakukan launching Kelompok Bakat Minat (KBM) Bahasa Isyarat di FKIP yang akan dimulai September mendatang.

Kaprodi PGSD Agustina Tyas Asri Hardini, S.Pd., M.Pd., menuturkan harapannya melalui KBM Bahasa Isyarat ini membuat mahasiswa semakin maju dan unggul dalam memberikan pelayanan dalam bidang pendidikan inklusi.

“Harapan kami dengan didirikannya KBM bahasa isyarat dapat membantu kualitas layanan pendidikan bagi para guru yang nantikan memperoleh siswa dengan kebutuhan khusus,” pungkasnya.

Rekomendasi
Berita Lainnya