SOLOPOS.COM - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). (Dok/JIBI/Bisnis Indonesia)

Solopos.com, JAKARTA – Berbagai gebrakan dilakukan Jokowi-Ahok untuk DKI Jakarta.  Salah satunya dalam hal minuman keras (miras).  Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebutkan meminum bir tidak masalah asalkan tidak mabok.

Sebagaimana dikutip Beritajakarta, pengendalian pembuatan dan peredaran minuman keras (miras) di Jakarta hingga saat ini masih sebatas razia yang digelar aparat Satpol PP DKI Jakarta.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Ahok  membenarkan hingga kini belum ada pembicaraan mengenai perda miras di Ibu Kota. “Pak gubernur belum bicara soal itu ke saya. Tapi mungkin kalau nggak ada, berarti kita harus siapin perdanya,” ujar Ahok di Balaikota, Kamis (22/8).

Dikatakan, dalam Perda Miras seharusnya dijelaskan secara detail aturan mengenai batas kandungan alkohol. Seperti bir,  sebab bir masuk kategori miras golongan I karena mengandung alkohol sekitar 4 persen.

“Saya kira minum bir nggak salah, asal tidak mabok. Masalahnya kan kalau dicampur spiritus sama air kelapa, ya tewas,” kata Ahok sembari tertawa.

Seperti diketahui, sebelumnya sebanyak 10 pemuda di Cempaka Baru, Kemayoran Jakarta tewas setelah menenggak miras oplosan yang mengandung kadar alkohol tinggi.

New York

Pada bagian lain, Ahok menyebutkan Kota Jakarta memiliki kultur yang majemuk. Ini jadi keunggulan Jakarta untuk bisa menjadi markas Asean, dan Jakarta bisa seperti New York yang menjadi markas PBB.

Hal ini diungkapkan Ahok seusai menghadiri peringatan terbentuknya Asean ke-46 di Gedung Sekretariat Asean di Jakarta Selatan, Jumat (23/8).

“Jakarta bisa jadi Ibu Kota Asean. Bahkan bisa seperti New York yang menjadi pusat PBB. Kan semua orang ingin berkunjung ke sana,” ujar Ahok.

Pemprov DKI Jakarta, katanya, akan memberi lahan bekas kantor  Wali Kota Jakarta Selatan di Jl Trunojoyo yang terletat tepat di samping gedung Sekretariat Asean. “Nanti akan kita berikan gedung eks Wali Kota Jakarta Selatan untuk perluasan kantor Sekretariat Asean,” katanya.

Kantor tersebut, lanjut Ahok, akan ditata dengan keunikan dan gabungan dari negara-negara anggota Asean, sehingga masyarakat Asia Tenggara bisa melihat khas negaranya di Jakarta. “Bisa menjadi tempat kunjungan turis, karena harus dibangun dengan keunikan negara Asean. Kita beruntung sekali kalau itu bisa terlaksana, dan menjadi Ibu Kota Asean,” ucap mantan Anggota Komisi II DPR ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya