SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta--Ketua Badan Kehormatan DPR RI, Gayus Lumbuun dariFraksi PDI Perjuangan mengatakan, pihaknya tak perlu jauh-jauh ke Yunani untuk mempelajari etika dan cara berprilaku anggota Dewan.

“Kunjungan (anggota) Badan Kehormatan (BK) ke Yunani tidak bermanfaat. Namun, sebagai Ketua BK, saya tidak bisa mencegah secara langsung, dikarenakan sifat Pimpinan BK yang kolektif kolegial,” ujarnya di Jakarta, Minggu (24/10).

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

Ia mengatakan itu kepada ANTARA, merespons makin kencangnya suara publik mengecam rencana kunjungan kerja dan studi banding anggota parlemen Indonesia ke luar negeri, termasuk dari lingkup BK.

“Tapi perlu diketahui, tugas dan peran BK melaksanakan Tata Tertib (Tatib) DPR RI, bukan mempersoalkan tatib,” katanya.

Namun mengenai kunjungan BK ke Yunani, dia tetap menyatakan, hal itu tidak bermanfaat.

“Hanya saja, seperti saya katakan sebelumnya, sebagai Ketua BK, saya tidak bisa mencegah secara langsung dikarenakan sifat Pimpinan BK yang kolektif kolegial,” ungkapnya.

Kecuali, demikian Gayus Lumbuun, jika itu (pencegahan) dilakukan Pimpinan DPR RI yang membidangi BK, yaitu Taufik Kurniwan.

“Yakni dengan mengevaluasi tujuan kunjungan BK yang tidak didukung unsur ketua (Gayus Lumbuun), karena tidak menandatangani permintaan persetujuan, ditambah lagi desakan masyarakat yang kuat untuk menolak rencana ke luar negeri tersebut,” ujarnya.

Batalkan kunjungan

Ia lalu menunjuk contoh Wakil Ketua DPT RI, Promono Anung dari Fraksi PDI Perjuangan yang membatalkan rencana kunjungan Komisi V ke Turki.

“Itu karena setelah dievalusi, ternyata kurang bermanfaat,” tandasnya.

Ia kemudian mengulang lagi tujuan utama kunjungan BK ke Yunani untuk mempelajari etika dan cara-cara berprilaku bagi anggota DPR RI.

“Ini sebetulnya tidak perlu dilakukan dengan pergi ke tempat yang jauh dengan rombongan delapan anggota ditambah tiga staf BK yang menghamburkan uang negara lebih satu milyar rupiah,” katanya lagi.

Gayus Lumbuun juga mengingatkan, aturan prilaku anggota Dewan telah ada rambu-rambunya pada tatib  dan Kode Etik DPR RI yang baru disahkan pada sidang paripurna belum setahun lalu.

“Tugas BK yang utama adalah menggunakan tatib tersebut dan bukan mereka-reka dengan hal yang baru yang akan ditemukan di Yunani,” tegasnya.

Apalagi, menurutnya, unsur (keanggotaan) BK yang hingga kini masih tidak sesuai dengan ketentuan tatib.

“Yaitu harus terdiri dari semua unsur fraksi. Sekarang masih harus ada, yaitu dari Gerindra dan Hanura. Dengan kondisi sekarang, apakah akan ‘legitimated’? Saya perlu nyatakan ini, karena di masa periode yang lalu, BK solid dan memiliki prestasi, karena terdiri dari semua unsur fraksi,” tandas Gayus Lumbuun.

Ant/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya