SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ungaran (Espos)–Sukiran, 60 harus menerima kenyataan pahit saat bersama sanak saudara dari Jawa Timur dan baru pulang Senin (13/9) dini hari ketika mendapati anak keenamnya tewas dengan cara mengenaskan.

Remaja berusia 17 tahun berinisial TW itu ditemukan tergantung tak bernyawa dengan leher terikat tali tambang di blandar kandang sapi yang menyatu di bagian belakang rumahnya di Dusun Sumogawe RT 2/RW II, Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, sekitar pukul 08.00 WIB.

Promosi 50 Jurnalis Peroleh Beasiswa S2 dari BRI Fellowship Journalism 2024

Mulyono adalah orang yang kali pertama mengetahui adiknya tergantung dengan lidah menjulur. Pemuda yang sehari-hari bekerja sebagai petani dan penggembala sapi ini lantas diturunkan oleh keluarga, kabar ini pun terdengar sampai ke telinga polisi.

Kapolsek Getasan, AKP Sugani dan Kasat Reskrim Polres Semarang, AKP Khundori pun terjun ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengorek informasi mengenai kasus yang membuat kaget warga setempat.

“Dari hasil visum petugas Puskesmas setempat, penyebab korban meninggal adalah gantung diri. Tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan,” ujar Khundori saat ditemui di TKP.

Semalam sebelum kejadian, jelas dia, korban sempat didatangi pria di rumahnya lantaran membawa adik prempuan pria itu hingga tengah malam. Saat itu korban ketakutan dan pergi meninggalkan perempuan muda yang disebut-sebut sebagai pacar korban dan kakaknya. Keesokan paginya, korban ditemukan tewas gantung diri.

Polisi terus mendalami kasus tersebut dengan memanggil pacar korban yang belakangan diketahui berinsial An.

kha

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya