Solopos.com, JAKARTA–Sebanyak 89 tentara Rusia dikabarkan meninggal dunia akibat serangan musuh di Makeyevka. Keberadaan mereka diketahui diduga akibat penggunaan telepon pribadi secara besar-besaran.
Menurut Wakil Kepala Departemen Politik-Militer Utama Angkatan Bersenjata Rusia, Letnan Jenderal Sergey Sevryukov, mengatakan meninggalnya 89 tentara Rusia tersebut akibat kesalahan sendiri.
Sevryukov menyebut penggunaan telepon pribadi oleh personel terpantau dalam jangkauan persenjataan musuh menjadi penyebab utama tragedi di Makeyevka.
Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI
“Sudah menjadi jelas saat ini bahwa penyebab utama kejadian itu adalah aktivasi dan penggunaan besar-besaran, bertentangan dengan larangan, telepon pribadi oleh personel yang berada dalam jangkauan alat penghancur musuh,” katanya.
Sevryukov menjelaskan faktor tersebut memungkinkan musuh mengambil alih kendali dengan menentukan titik koordinat lokasi prajurit untuk melakukan serangan rudal.
“Faktor ini memungkinkan musuh mengambil alih kendali dan menentukan koordinat lokasi prajurit untuk melakukan serangan rudal,” lanjutnya.
Sevryukov menambahkan sebuah komisi yang menyelidiki insiden tersebut sedang berupaya menentukan langkah-langkah yang diperlukan agar tragedi semacam itu tidak terjadi di masa depan.
“Langkah-langkah yang diperlukan sedang diambil saat ini untuk mengecualikan insiden tragis seperti itu di masa depan,” kata Sevryukov, seperti dikutip Bisnis.com dari TASS, Rabu (4/1/2023).
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan empat rudal Ukraina menghantam barak sementara Rusia di sebuah perguruan tinggi kejuruan di Makeyevka, kota kembar dari ibu kota regional Donetsk yang diduduki Rusia di Ukraina timur.
Sedangkan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya tidak menyebutkan serangan itu dalam pidato video pada Selasa (3/1/2023).
Namun dia mengatakan bahwa Rusia akan melancarkan serangan besar untuk meningkatkan kekayaannya.
“Kami tidak ragu bahwa penguasa Rusia saat ini akan membuang semua yang mereka miliki dan semua orang yang dapat mereka kumpulkan untuk mencoba mengubah gelombang perang dan setidaknya menunda kekalahan mereka,” kata Zelensky dalam sebuah video pidatonya.
Dia dengan tegas mengatakan Ukraina harus menggagalkan skenario Rusia, upaya ofensif baru Rusia harus gagal.
“Kita harus menggagalkan skenario Rusia ini. Kita sedang mempersiapkan ini. Para teroris harus kalah. Setiap upaya ofensif baru mereka harus gagal,” lanjutnya.