SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Pengisian pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) di beberapa sekolah terpaksa mandek atau tersendat, pasalnya permasalahan mengenai Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) membuat sekolah tidak bisa mengisi rekam jejak siswa untuk pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) 2013.

Pelaksana urusan kurikulum SMA Negeri 1 Solo, Joko Santoso, menjelaskan pihaknya hingga saat ini belum mengisi data siswa pada PDSS karena masih ditemukan banyak permasalahan dalam NISN. Permasalahan itu berupa masih ada siswa yang belum memiliki NISN, NISN siswa yang tidak valid, sampai siswa yang memiliki NISN ganda.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

Joko menjelaskan hingga Kamis (20/12/2012), ada sebanyak 22 siswa yang melapor NISN-nya tidak valid dan sebanyak 45 siswa memiliki NISN ganda. “Kami sudah melakukan sosialisasi kepada siswa untuk memeriksa NISN masing-masing, dan ternyata masih banyak yang bermasalah. Karena itu kami belum bisa mengisi data di PDSS,” jelasnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (20/12/2012).

Untuk menyelesaikan masalah itu, dirinya telah mengirim ajuan revisi NISN ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui e-mail, serta mencoba menghubungi dan mengkonfirmasi melalui nomor telepon yang dicantumkan di situs resmi Kemendikbud.

“Sudah kami kirim sejak beberapa hari lalu, tapi sampai sekarang belum ada respons,” imbuhnya.

Joko menilai hal itu bisa terjadi karena masih banyak siswa yang tidak mengetahui fungsi NISN. Selain itu, sosialiasi dari pemerintah mengenai NISN juga masih dinilai kurang, sehingga sekolah tidak memiliki antisipasi awal untuk menyelesaikan masalah itu.

“Sambil menunggu masalah NISN rampung, kami baru memasukkan data sekolah ke PDSS,” jelasnya.

Hal serupa terjadi di SMK Negeri 2 Solo, Wakil Kepala I SMK Negeri 2 Solo, Sigit Susilo, menjelaskan sekolah setempat juga mengalami permasalahan dalam hal NISN. Sigit menjelaskan masih ada siswa yang belum memiliki NISN, tetapi tidak ditemukan yang memiliki NISN ganda.

“Semua sudah kami kirim untuk direvisi, sekarang kami sedang menunggu respons,” jelasnya saat dihubungi, Kamis.

Sementara itu, Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Ravik Karsidi, menjelaskan NISN berfungsi untuk masuk ke dalam PDSS sebagai syarat mendaftar SNMPTN. Jika siswa diketahui memiliki NISN ganda, secara otomatis data siswa tidak bisa masuk ke dalam sistem.

“NISN sebagai upaya untuk menata administrasi pendidikan Indonesia, butuh banyak peran dari berbagai pihak termasuk sekolah untuk mengurusi masalah itu,” jelasnya saat ditemui wartawan seusai pengukuhan guru besar ke-151 UNS, Kamis.

Untuk itu Ravik mengimbau kepada sekolah untuk segera mencari dan memperbaiki sampai semua siswa memiliki NISN yang valid. Sekolah dapat melakukan ajuan dan revisi NISN ke Kemendikbud.

Diketahui, jadwal pengisian PDSS oleh sekolah dimulai 17 Desember 2012 dan berakhir pada 8 Februari 2013, pendaftaran SNMPTN 1-8 Februari 2013, proses seleksi 9 Maret-27 Mei 2013 dan pendaftaran ulang SNMPTN 11-12 Juni 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya