SOLOPOS.COM - Ketua DPP PDIP Puan Maharani (paling depan) berfoto selfie dengan Capres PDIP Ganjar Pranowo, Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dan Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ekonomi Kreatif Prananda Prabowo di Batu Tulis, Bogor, Jumat (21/4/2023). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Ganjar Pranowo resmi menjadi bakal calon presiden (capres) yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang memunculkan skenario tiga capres pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Skenario itu salah satunya mengacu dari realitas hasil survei yang memunculkan tiga nama yang berpeluang maju dalam kontestasi Pilpres 2024. 

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

Selain Ganjar Pranowo, ada Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Prabowo saat ini adalah pemuncak survei capres versi dua lembaga survei. 

Indikator Politik Pertama, survei Indikator ini melemparkan 19 nama capres potensial ke responden dan menanyakan siapa yang akan mereka pilih. 

Hasilnya, Prabowo berada di peringkat pertama dengan memperoleh 22,2 persen suara. Ganjar menyusul dengan 19,8 persen suara. Lalu, Anies dengan 15,9 persen suara. Sisanya nama-nama lain.

Potensi dukungan terhadap Prabowo berasal dari partai Gerindra yang mencapai 51,3 persen, Golkar 48,1 persen, PPP 41 persen dan lainnya yang mencapai angka 33 persen. 

Di peringkat kedua ada nama Ganjar Pranowo. Tingkat keterpilihan Ganjar dalam survei Indikator Politik mencapai 19,8 persen. 

Mayoritas  responden yang memilih Ganjar berasal dari PDIP sebanyak 45,8 persen dan PKB 36,5 persen. Adapun Anies Baswedan memperoleh dukungan dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan alias KPP. 

KPP mencakup NasDem yang 34,1 persen respondennya mendukung Anies, PKS 47,9 persen, Demokrat 40 persen dan PAN sebanyak 50 persen. 

Sementara, hasil polling yang dipublikasikan oleh LSI mengungkap bahwa Ganjar hanya memperoleh dukungan dari dua partai. 

Basis pemilih PDIP memang cenderung memilih Ganjar dengan angka 50 persen. Sedangkan partai lain yang mayoritas respondennya memilih Ganjar adalah PPP dengan angka 42,9 persen.

Menariknya dari data LSI, ada sebanyak 31,2 persen responden PDIP yang memilih Prabowo Subianto. Jumlah ini cukup besar karena PDIP adalah partai pemenang dalam Pemilu 2019. 

Berbeda dengan Ganjar, setidaknya jika survei LSI menjadi acuan pembentukan koalisi, Prabowo memperoleh dukungan dari mayoritas responden PKB sebanyak 41,4 persen, Gerindra 46,4 persen dan Golkar 41,3 persen.

Meski demikian, dukungan terhadap Prabowo juga belum solid. Ada sebanyak 35,7 persen responden Gerindra yang justru mendukung Anies Baswedan.

Sebaliknya sebanyak 32,9 persen responden PKB mendukung Ganjar Pranowo.  Sementara itu, dukungan terhadap Anies Baswedan mayoritas berasal dari partai yang menjadi member Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) plus PAN.

Responden NasDem yang mendukung Anies mencapai 54,8 persen, PKS 64,5 persen dan PAN yang menjadi anggota koalisi pemerintah, 51,9 persen. 

Di antara anggota KPP, dukungan Partai Demokrat justru belum solid. Kendari mayoritas yakni 37,5 persen responden mendukung Anies, jumlah responden yang memilih Prabowo dan Ganjar juga cukup besar. 

Kader Demokrat yang memilih Prabowo versi LSI bahkan mencapai 36 persen. Sedangkan Ganjar 23,8 persen. 

Artinya dari simulasi berdasarkan basis pemilih parpol Pemilu 2019, ada kencenderungan bahwa mayoritas kader PDIP dan PPP mendukung Ganjar Pranowo.

Gerindra, Golkar dan PKB mendukung Prabowo. Sedangkan Anies akan didukung oleh NasDem, Demokrat, PKS sebagai KPP plus PAN.

 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Skenario Koalisi Jika Ganjar Jadi Diumumkan Mega Capres PDIP”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya