SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo akhirnya bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah keduanya berbeda sikap soal Timnas Israel dalam Piala Dunia U-20, Jumat (7/4/2023). (Instagram Ganjar Pranowo)

Solopos.com, SOLO — Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo akhirnya bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah keduanya berbeda sikap soal Timnas Israel dalam Piala Dunia U-20, Jumat (7/4/2023).

Keduanya juga mengikuti salat Jumat di Masjid Sheikh Zayed ditemani putra sulung dan cucunya, Gibran Rakabuming Raka dan Jan Ethes Srinarendra.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Selepas Salat Jumat, Jokowi bersama Ganjar, Gibran, dan Jan Ethes berjalan keluar masjid melalui sisi barat masjid. Kompak mengenakan baju warna putih, Ganjar bersama Jokowi berjalan seiringan. Mereka juga tampak saling berbincang.

Sebelumnya, Ganjar mengunggah foto di akun media sosial Twitter dan Instagram @ganjar_pranowo. Ganjar mengenakan pakaian hitam dan blangkon batik hitam saat menyambut kedatangan RI 1, Jokowi yang terlihat mengenakan kemeja putih di bandara usai turun dari pesawat.

Sugeng rawuh (selamat datang) Bapak Presiden @jokowi di Solo,” tulis Ganjar.

Sesudah salat Jumat berjamaah, kepada awak media, Ganjar mengatakan kunjungan Jokowi ke Kota Solo lebih pada keinginan melepas rasa rindu kepada sang cucu.

“Pak presiden hanya kangen sama cucu, jadi mau jalan-jalan, kalau saya diperintah jalan aja, gitu,” ujar dia sambil berkelakar.

Ganjar mengaku akan melanjutkan tugasnya untuk mengecek persiapan Lebaran terkait jalan dan pariwisata di sisi barat dan timur Kota Solo.

“Kalau saya ditanya, mau kemana pak gub, jalan aja pak, cek jalan pak, mau persiapan Lebaran sama pariwisata, nah itu betul, pariwisatanya di cek,” ujar Ganjar sambil menirukan percakapan sebelumnya bersama Jokowi.

Ganjar berencana mengecek jalan, pasar-pasar, mal-mal yang mulai ramai, dan pariwisata.

Ihwal beda sikap soal Piala Dunia U-20, Ganjar mengaku sebelumnya sudah menyampaikan rencana penolakannya itu lewat sejumlah menteri, namun tidak secara langsung ke Jokowi.

“Secara langsung [komunikasi dengan Jokowi] tidak, saya izin melalui beberapa pintu, beberapa menteri saya sampaikan, saya akan mengeluarkan statement. Mungkin beliau punya pandangan tidak sama dengan saya,” kata dia.

Ia mengaku sikapnya yang berbeda dengan Jokowi hingga membuat Jokowi pusing, sah-sah saja karena Jokowi juga manusia biasa yang telah menyiapkan event tersebut dari awal.

“Karena dari awal ‘kan tidak ada yang tidak setuju [jadi venue Piala Dunia U-20]. Tapi, kalau israel tidak ikut ini sudah jadi pesta pora kita.  Karena ‘kan enggak ada yang menolak,” ucap Ganjar saat menjawab pertanyaan Najwa Shihab dalam wawancara eksklusif Mata Najwa: Ganjar Pranowo dan Piala Dunia yang diunggah di Youtube Najwa Shihab, Selasa (4/4/2023) siang.

Sementara Presiden Jokowi mengaku dibuat pusing terkait hal itu. “Tapi yang urusan bola ini memang, pusing saya dua minggu ini gara-gara bola, pusing betul,” ucap Jokowi di acara silaturahim Ramadhan di Kantor DPP PAN, Minggu (2/4/2023).

Jokowi menyebut berbagai upaya pemerintah agar Indonesia tetap menjadi tuan rumah, termasuk proses panjang mengajukan diri hingga bersaing dengan puluhan negara lain.

“Karena apapun itu sudah…sulitnya, sangat sulit sekali untuk bisa menjadi tuan rumah, itu yang mengajukan bukan satu dua tiga, puluhan negara mengajukan dan kita juga ikut mengajukan, lobi sana, lobi sini menyampaikan kesiapan infrastruktur dan fasilitas-fasilitas kita,” ungkapnya.

Kepala negara melanjutkan, hingga akhirnya dari tiga negara Indonesia masuk diantaranya yang menjadi tuan rumah. 

“Lapangannya dicek, perbaiki, dicek lagi, diperbaiki di cek lagi, tidak semudah itu, dan saat ini menandatangani Guarantee Country Host dan City Host di situ sudah tercantum semuanya apa apa yang harus kita komitmen kan dan kita tanda tangan,” kata dia.

Di samping itu, provinsi maupun kota yang ditunjuk sebagai penyelenggara tuan rumah Piala Dunia telah menandatangani komitmen. “Provinsi maupun kota yang ditunjuk itu juga ada tanda tangan city house, komitmen ada semuanya tanda tangan-tanda tangan,” ujarnya.

Namun demikian, menjelang detik-detik penyelenggaran, justru ada penolakan dari sejumlah daerah yang menjadi tempat digelarnya pertandingan yakni Jawa Tengah dan Bali. Belakangan, Ganjar mengaku tidak menandatangani komitmen tuan rumah, melainkan Wali Kota Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya