SOLOPOS.COM - Workshop dengan tema “Pembelajaran dan Pengajaran Inovatif Berbasis Teknologi” dengan Dr. Gumawang Jati sebagai narasumber.

Solopos.com, SALATIGA – Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga terus meningkatkan pembelajaran dan pengajaran berbasis teknologi untuk menjawab tantangan di era VUCA saat ini. Salah satu upaya yang dilakukan UKSW yaitu menjalin kerja sama dengan Indonesia Technology-Enhanced Language Learning (iTELL).

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS). Penandatanganan MoU dan PKS yang merupakan kolaborasi antara Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Direktorat Kerja Sama (Diker) dan Direktorat Pembelajaran dan Pengajaran (DAR) ini dilakukan pada di ruang Tan Ik Hay FBS UKSW, Jumat (14/4/2023).

Kerja sama tersebut diharapkan bisa menjawab tantangan di era VUCA yakni volatilitas, ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas berdampak pada pembelajaran dan pengajaran di semua jenjang pendidikan.

MoU mengenai Tri Dharma Perguruan Tinggi ditandatangani oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Kealumnian (KK) Yafet Yosafet Wilben Rissy, S.H., M.Si., LLM, Ph.D. (AFHEA). Sedangkan PKS mengenai pengembangan pembelajaran dan pengajaran berbasis teknologi dari FBS dan DAR ditandatangani oleh Dekan FBS Drs. Agastya Rama Listya, M.S.M., Ph.D., dan Direktur DAR Yustinus Calvin Gai Mali, S.Pd., M.Hum., Ph.D. Sedangkan dari pihak iTELL, seluruh penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Presiden iTELL Dr. Gumawang Jati.

Turut hadir dalam pertemuan ini dari pihak UKSW yakni Direktur Direktorat Kerja Sama Dian Toar Getroidester Sumakul, S.Pd, M.A., dan Ketua Program Studi (Kaprodi) Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Anita Kurniawati Hadiyanto, S.Pd.,M.Hum, serta sejumlah dosen. Adapun dari pihak iTELL hadir Dr. Finita Dewi dari Universitas Pendidikan Indonesia.

Kerja sama yang berdampak

Dalam sambutannya, Dr. Gumawang Jati mengungkapkan bahwa iTELL yang merupakan paguyuban para guru bahasa dengan tujuan bereksplorasi dengan teknologi untuk pembelajaran dan pengajaran bahasa lahir pada tahun 2016 di UKSW.

“iTELL lahir tahun 2016 di ruangan ini. Alamat iTELL adalah di UKSW dan iTELL sendiri adalah inisiasi UKSW,” terangnya.

Disebutkan Dr. Gumawang Jati, kerja sama UKSW dan iTELL sudah berlangsung sejak terbentuknya organisasi ini. Bahkan sejumlah dosen FBS UKSW merupakan inisiator iTELL. “Kerja samanya sudah dari tahun itu (2016). Formalnya kita tanda tangan MoU hari ini. Realitanya kita sudah kerja sama dengan mesra,” ungkap dosen senior Institut Teknologi Bandung ini.

Senada, Wakil Rektor KK dan Dekan FBS menyambut baik kerja sama yang akan UKSW dan iTELL kerjakan. Apresiasi juga diberikan kepada Dr. Gumawang Jati dan Dr. Finita Dewi. “Kegiatan ini harapannya memberi dampak bagi para dosen dan siapa saja yang terlibat mengikuti program ini,” ungkap Yafet Yosafet Wilben Rissy.

Yustinus Calvin Gai Mali mengungkapkan implementasi konkret dari penandatanganan MoU dan PKS ini salah satunya dengan diselenggarakannya kegiatan workshop bagi dosen perwakilan setiap prodi seusai penandatanganan MoU. Workshop dengan tema Pembelajaran dan Pengajaran Inovatif Berbasis Teknologi ini disampaikan oleh Dr. Gumawang Jati dan Dr. Finita Dewi.

“Harapannya dosen akan memiliki bekal yang lebih banyak untuk mengaplikasikan ide pembelajaran inovatif berbasis teknologi dan isu-isu lain seputar pembelajaran dan pengajaran,” terangnya.

Lebih lanjut, implementasi lainnya yaitu diadakannya Language EduTech Fair 2023 yang diselenggarakan Sabtu (15/4/2023). “Kami ingin supaya kegiatan ini berdampak bagi UKSW dan masyarakat luas,” imbuh dosen yang meraih gelar Doctor of Philosophy di Washington State University, Pullman, USA ini.

Tingkatkan kemampuan pengajar bahasa

Koordinator Language EduTech Fair 2023 Frances Sinanu, M.A., mengungkapkan bahwa kegiatan ini adalah komitmen PBI FBS untuk menjadi yang terdepan dalam pemanfaatan teknologi bagi pembelajaran maupun pengajaran. Kegiatan ini akan melibatkan mahasiswa PBI, guru khususnya guru Bahasa Inggris dari sekolah mitra di Salatiga dan sekitarnya, serta pengajar bahasa asing.

“PBI ingin mempersiapkan mahasiswanya agar mampu mengajar dengan menggunakan teknologi. Selain itu, dengan kegiatan ini PBI juga berbagi dengan para guru dari sekolah mitra maupun pembelajar bahasa dari berbagai kalangan,” jelasnya.

Kegiatan yang rencananya menjadi ajang tahunan PBI ini, terdiri dari tiga rangkaian acara yaitu “Lesson Plan Sharing: Teaching with Technology“. Selain itu, juga acara presentasi dari pembicara tamu Dr. Gumawang Jati, serta Apps Demo and Review di mana peserta dapat mempelajari dan berkesempatan mencoba 34 apps untuk pembelajaran bahasa dan pengajaran bahasa.

Lebih lanjut, Frances Sinanu juga menjelaskan output yang akan dihasilkan dari kegiatan ini antara lain meningkatkan kemampuan mahasiswa dan pengajar bahasa serta masyarakat umum dalam penggunaan teknologi dalam pembelajaran dan pengajaran, menghasilkan lesson plans yang akan dibukukan dalam buku Simple Technology for Language Classrooms: 50 Lesson Plans from Indonesian EFL Classrooms. Lainnya yaitu menghasilkan 34 video review Apps yang dapat diakses melalui Youtube.

“Harapannya, di tahun mendatang kegiatan ini dapat melibatkan lebih banyak pihak luar UKSW dan berdampak lebih luas, khususnya bagi guru Bahasa Inggris, dan penyedia teknologi pembelajaran Bahasa,” pungkasnya.

Rekomendasi
Berita Lainnya