SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)

SOLO--Perbankan syariah makin agresif garap pembiayaan dengan jaminan emas atau kerap disebut dengan istilah gadai emas.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Seperti PT Bank Danamon Syariah yang baru saja mengadakan grand opening Danamon Solusi Emas Syariah (SES) Cabang Klaten, Selasa (10/4/2012).

Area Manager PT Bank Danamon Syariah Jateng II, Heru Sumartono, kepada Solopos.com seusai grand opening, menyebutkan April-Mei ini pihaknya target membuka 150 cabang Solusi Emas Syariah secara nasional. Sementara,Solusi Emas Syariah Cabang Klaten sendiri adalah cabang ke-99.

“Kami masuk ke bisnis gadai emas baru satu tahun terakhir. Kami sengaja masuk ke bisnis ini karena peluang gadai masih sangat besar di Indonesia. Terutama, karena bisnis gadai sangat menarik dan memiliki resiko yang manageable,” kata Heru.

Di Klaten sendiri, Danamon Syariah mematok pembiayaan dengan jaminan emas ini pada angka Rp2 miliar hingga Rp3 miliar sepanjang tahun 2012. “Dengan jumlah 600 hingga 750 orang nasabah.”

Sementara itu, Branch Manager SES Cabang Klaten, Yudo Widodo, menambahkan target pasar yang menjadi sasaran SES Klaten adalah para pedagang, karyawan, ibu rumah tangga, pensiunan dan mahasiswa.  “Mereka bisa lebih mudah mendapatkan pembiayaan jangka pendek, hanya dengan mengagunkan emas baik perhiasan, logam mulia, koin emas maupun pin emas. Minimal pengajuan gadai adalah 2 gram dengan nilai pembiayaan minimal Rp500.000,” terang Yudo.

Sementara itu, agenda grand opening yang diselenggarakan dengan tema Sehat Bersama Solusi Emas juga diramaikan dengan acara senam sehat dan pengobatan gratis bagi masyarakat di sekitar Kantor SES Cabang Klaten, tepatnya di Jl Pemuda 224 Tonggolan Klaten.

Tidak hanya PT Bank Danamon Syariah, PT Bank Syariah Bukopin (BSB) juga tak mau kalah melirik bisnis pembiayaan beragun emas. Direktur Utama (Dirut) PT BSB, Riyanto, saat ditemui Senin (9/4/2012), menyampaikan saat ini pihaknya sedang mengajukan ijin kepada Bank Indonesia (BI) agar bisa membuka layanan gadai emas.

“Sebenarnya ijin ini sudah kami ajukan sejak tahun lalu. Tapi, untuk membuka layanan gadai emas, kami masih harus menunggu,” kata Riyanto.

Ia menyampaikan, bisnis gadai emas ini memiliki potensi dan peluang yang cukup besar mengingat pelaku bisnis ini masih terbatas, yakni hanya bank syariah dan Pegadaian.

Soal potensi, Riyanto menyampaikan masyarakat saat ini masih banyak yang membutuhkan fasilitas pembiayaan untuk jangka pendek. “Dari sisi bisnis, gadai emas ini memiliki return yang baik. Dari sisi resiko, cukup terukur. Jadi, kami juga berharap secepatnya bisa membuka bisnis ini.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya