SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

L’Aquila–Cina, India dan Brazil mempertanyakan kemungkinan mata uang acuan lain selain Dolar sebagai alternatif. Tiga negara yang tergabung dalam kelompok G5 (Brazil, India, Cina, Meksiko dan Afrika Selatan) mengatakan beberapa negara menghadapi kerugian besar dari krisis yang tidak berasal dari negaranya.

Sekretaris Luar Negeri India Shivshankar Menon mengatakan negara berkembang yang tergabung dalam G5 telah mengusulkan mata uang alternatif pengganti dolar untuk mengamankan perdagangan diantara mereka. Usulan diajukan kepada pimpinan negara maju G8 (Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Perancis, Italia, Kanada dan Rusia) dalam pertemuan tahuan di L’Aquila, Italia.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Perdebatan ini dinilai sangat sensitif terhadap pasar modal karena menyangkut aset berharga Amerika. Isu ini dinilai tidak akan diputuskan dalam pertemuan G8.

Sementara itu, kalangan diplomat mengatakan G8 dan G5 harus sepakat meneruskan pembahasan Putaran Doha pada 2010, pemahasan yang telah dimulai sejak 2001 bertujuan membantu negara miskin yang dirugikan oleh penetapan tarif dan subsidi di negara maju.

“Kami berkomitmen mencapai kesepakatan yang cepat, tepat, berimbang dan komprehensif dalam agenda putaran Doha,” ujar perwakilan G8 seperti yang dikutip dalam pernyataan mereka kemarin.

Sedangkan negara G5 mengatakan mereka akan terus berupaya mendorong kesepakatan putaran Doha yang diyaknin mampu memberikan stimulus besar dalam pemulihan kepercayaan diri perdagangan dunia.

G5 juga meminta negara maju menghilangkan hambatan perdagangan dan memberikan bantuan kredit kepada negara miskin.

Tempointeraktif/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya