SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Anas Urbaningrum mengeluhkan ulah DPD yang ingin memboikot pelantikan presiden. Selain tidak dewasa, Anas menilai langkah itu terlalu jauh.

“Ide boikot tersebut jelas-jelas tidak elok dan jauh dari kedewasaan politik. Ide boikot pelantikan jelas terlalu jauh,” kata Anas saat dihubungi wartawan melalui telepon, Rabu (7/10).

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Menurut Anas proses pemilihan pimpinan MPR sudah sesuai aturan yang berlaku. DPD dimintanya menaati apa yang sudah menjadi putusan bersama.

“Pemilihan telah berjalan baik, lancar dan sesuai dengan tatacara pemilihan dan Undang-Undang,” kata Anas.

Mengenai keluhan DPD karena hanya mendapat satu kursi pimpinan MPR, menurut Anas sudah disepakati bersama. Semua sesuai dengan tatib pemilihan pimpinan MPR.

“Soal komposisi pimpinan dan soal representasi anggota DPD dalam pimpinan MPR adalah produk dari dinamika politik demokratis dan tidak ada ketentuan apapun yang dilanggar,” beber Anas.

“Sebaiknya jika sebagian anggota DPD menganggap ada masalah dengan pemilihan pimpinan MPR tidak melakukan tindakan-tindakan yang tidak perlu,” lanjutnya.

Sebelumnya sebagian anggota DPD RI berencana memboikot pelantikan presiden dan wakil presiden 20 Oktober nanti jika Farhan Hamid tidak dicopot dari Wakil Ketua MPR. Farhan dinilai tidak mewakili DPD di pimpinan MPR.

DPD juga sudah menyiapkan dua opsi pengganti pimpinan DPD. Mereka adalah Aksa Mahmud dan Djan Farid. Keduanya dipilih secara demokratis dalam rapat paripurna perdana DPD.

dtc/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya