SOLOPOS.COM - Sampah makanan menumpuk (Facebook)

Trending sosmed kali ini tentang foto sampah makanan.

Solopos.com, DEPOK – Foto unggahan akun Aminudi Amin di Facebook, Rabu (16/11/2016) ini sungguh membuat banyak orang mengelus dada. Dituliskan dalam keterangan foto, lebih dari 1,2 ton sampah makanan itu baru diambil dari sebagian kecil restoran di sepanjang jalan Margonda Raya, Depok.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

Watch this! Ini tumpukan sampah makanan yang dikumpulkan dari sebagian kecil restoran di sepanjang jalan Margonda Raya, Depok. Lebih dari 1,2 ton sampah makanan yang sebagian besar adalah nasi, sayur, buah, dan lauk pauk,” ungkap pengguna akun Aminudi Amin.

Aminudi Amin juga menyindir orang-orang berduit yang sering menyisakan makanan di restoran. Orang-orang tersebut seolah-olah takut jika menghabiskan makanan akan disebut orang kelaparan.

“Sepintas terpikirkan, kalau 1,2 ton makanan ini bisa diberikan bagi mereka yang membutuhkan. Baik untuk mereka sendiri atau keluarganya,” tambah pengguna akun Aminudi Amin.

Berdasarkan pengamatan Solopos.com, Minggu (20/11/2016), foto sampah makanan itu sudah dibagikan lebih dari ribuan netizen dan mendapat lebih dari 160 komentar. Sebagian besar komentar netizen miris dengan kenyataan yang ada.

Ada netizen menyayangkan karena masih ada orang yang menyia-nyiakan makanan. Padahal di sisi lain ada orang yang kesulitan mendapatkan makanan. “Pesan secukupnya kita makan aja. Suka heran kalo liat orang-orang di prasmanan. Mereka ambil makanan sendiri, tapi tidak dihabiskan,” tulis pengguna akun Rois Ananda.

Alhamdulillah saya dididik orang tua menghargai makanan. Kita harus makan secukupnya tidak berlebihan sehingga tidak bersisa. Saya sedih kalau melihat makanan tersisa. Ingat saudara-saurada yang terpaksa kelaparan,” tulis pengguna akun Desti Rana.

Selain itu, ada juga netizen yang melihat sampah makanan itu sebagai peluang makanan ternak.

“Wah, kalau dekat mah di ambil buat makanan ayam saya, sama lele,” tulis pengguna akun Silmi Moefidah. “Sama mbak,” timpal pengguna akun Risma Abdi.

Seorang netizen juga menyatakan membuang makanan tidak bisa selalu dihubungkan dengan orang-orang dengan tingkat perekonomian menengah ke atas. Berdasarkan pengalaman kerja sang netizen, orang-orang yang secara teori berada pada tingkatan ekonomi menengah ke bawah pun bisa membuang makanan. Alasannya sangat sederhana, mulai dari tidak suka, masih kenyang, atau tidak nafsu makan. Oleh karena itu, membuang makanan lebih condong ke pola pikir, bukan tingkat perekonomian.

Menurut Anda apa yang harus dilakukan untuk menanggulangi hal tersebut?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya