SOLOPOS.COM - Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto (JIBI/Bisnis/Rachman)

Prabowo Subiyanto (wikipedia.com)

Prabowo Subiyanto (wikipedia.com)

Solopos.com, SEMARANG — Indonesia menghadapi empat permasalahan besar, yang bisa membawa bangsa ini ke dalam jurang kehancuran sebagai sebuah negara.

Promosi BRI Menanam Grow & Green Bantu Jaga Ekosistem Laut dan Kembangkan Wisata Daerah

Demikian diungkapkan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto pada pertemuan regional Forum Rektor Indonesia (FRI) se-Jateng di Kampus Undip, Tembalang, Kota Semarang, Sabtu (28/9/2013).

Hadir dalam acara tersebut, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Rektor Undip, Prof Sudharto P Hadi, Rektor UNS, Prof. Ravik Karsidi, para rektor PTN/PTS, serta Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Senat Mahasiswa se-Jateng.

Menurut Prabowo, empat permasalahan besar itu meliputi penurunan sumber daya energi, ledakan jumlah penduduk, sistem pemerintahan yang lemah, dan strutur ekonomi yang tidak adil.

“Sumber daya energi berupa minyak mentah Indonesia terus mengalami penurunan setiap tahun. Diprediksikan 12 tahun ke depan akan habis,” katanya.

Saat ini saja, jelas dia, minyak mentah (crude oil) dalam negeri sudah tergantung dari impor dari negara lain, sehingga bisa mengurangi daya saing.

Sedang pertumbuhan penduduk di Indonesia mencapai 2% per tahun atau sekitar 4,8 juta orang per tahun.

”Ledakan  pertumbuhan penduduk ini perlu dikendalikan, karena menyangkut ketersediaan pangan dan papan [rumah],” imbuhnya.

Demikian pula dengan sistem pemerintahan yang lemah, terbukti dengan meningkatkan kasus korupsi, sehingga menyebabkan kinerja pemerintah tidak efisien.

“Sementara struktur ekonomi di Indonesia tidak adil, karena hanya dikuasai satu persen orang, tapi bisa menguasai separuh kekuasaan ekonomi,” papar Prabowo.

Bakal calon presiden (capres) dari Partai Gerindra ini, mengungkapkan, kalau dirinya memimpin Indonesia empat permasalahan tersebut menjadi prioritas penanganan.

“Kalau empat permasalahan itu tidak segera ditangani, eksistensi Bangsa Indonesia bisa hancur,” tandas mantan Danjen Kopassus ini.

Sementara Ketua FRI Prof. Laode Masihu Kamaluddin, mengatakan, selain Prabowo pihaknya juga mengundang Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri, tapi tidak hadir.

“Acara ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi masa depan Indonesia, karena bisa mengetahui platform calon pemimpin pada 2014 mendatang,” kata Rektor Universitas Islam Sultan Agung (Unnisula) Semarang ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya